Korban Coronavirus Disease atau Covid-19 di Kalimantan Tengah terus berjatuhan. Sejak Covid-19 masuk Kalteng tahun lalu hingga kemarin (24/7), sudah 953 jiwa dirujuk ke pemakaman.Pada 25 Juni lalu, terdapat 664 kasus kematian. Sebulan kemudian angka kematian bertambah 289 jiwa atau meningkat 45,5 persen.
Berdasarkan data Media Center Satgas Covid-19 Kalteng, pasien Covid-19 yang meninggal per 24 Juli bertambah 19 orang. Sehari sebelumnya juga terdapat 18 orang meninggal dunia akibat korona.
Jumlah kumulatif pasien meninggal tertinggi berada di Palangka Raya yang mencapai 303 kasus, disusul Kotawaringin Barat 145 kasus, Kotawaringin Timur 128 kasus, Kapuas 102 kasus, dan kabupaten lainnya.
Salah satu kabupaten yang terus terjadi peningkatan kasus adalah Kapuas. Dalam dua hari terakhir, terdapat tambahan 80 orang terkonfirmasi positif. Juru Bicara Satuan Tugas Percepatan Penangganan Covid-19 Kabupaten Kapuas Junaidi mengatakan, ada 80 orang di Kabupaten Kapuas terpapar Covid-19 dari tanggal 23 Juli 2021 hingga 24 Juli 2021. Pada Jumat (23/7) ada 37 orang dan Sabtu (24/7) bertambah 43 orang positif Covid.
Dari puluhan pasien yang terpapar Covid-19 di Kapuas, terdapat lima orang meninggal dunia dalam dua hari terakhir. Pasien meninggal dunia adalah seorang laki-laki berusia 62 tahun dari Desa Sari Makmur Kecamatan Mantangai, perempuan berusia 62 tahun dari Kelurahan Mambulau Kecamatan Kapuas Hilir, perempuan berusia 64 tahun dari Desa Terusan Mulya Kecamatan Bataguh.
”Ada tambahan dua orang yang saat ini masih dalam pendataan dan semua berjumlah lima orang,” kata Junaidi, Sabtu (24/7).
Hingga kemarin tercatat pasien terkonfirmasi positif di Kapuas yaitu 2.934 orang, dalam perawatan sebanyak 314, sembuh 2.158 orang, dan yang meninggal dunia sebanyak 102 orang.
”Dengan bertambahnya kasus Covid-19, akan ada perpanjangan penganturan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) untuk Kabupaten Kapuas, serta akan melakukan tracking kepada masyarakat.
Kami juga mengharapkan masyarakat selalu memantaui prokes yang ada seperti menggunakan masker dan lainnya,” tutupnya.
Banyaknya kasus Covid-19 juga membuat tenaga kesehatan kelelahan dan kewalahan. Mereka akhirnya rentan tertular. Seperti yang terjadi di Kotawaringin Barat, ada 76 tenaga kesehatan yang terpapar virus korona.
Kepala Dinas Kesehatan Kobar Ahmad Rois mengatakan, meningkatnya kasus Covid-19 di Kabupaten Kotawaringin Barat ini membuat tenaga kesehatan kewalahan. Ditambah lagi sekarang banyak tenaga kesehatan yang tumbang karena kelelahan dan terpapar Covid-19.
“Sampai sejauh ini pelayanan di puskesmas dan pustu berjalan normal. Meski sudah ada 76 tenaga kesehatan Kobar positif Covid-19,” kata Ahmad Rois. Meksi begitu, pihaknya terus berusaha memberikanan pelayanan maksimal kepada masyarakat. Termasuk untuk masyarakat yang menjalani isoman ini juga bisa terus ditingkatkan layanan. Hanya saja, petugas tidak bisa melayani selama 24 jam nonstop.
Selama ini, pelayanan untuk masyarakat isoman memang tidak melakukan kontak langsung. Melainkan melalui telepon dan juga aplikasi WhatsApp untuk memudahkan para Isoman saat berkomunikasi dengan Nakes.
“Biasanya para isoman berkoordinasi mengenai obat maupun vitamin. Termasuk gejala yang muncul selama isoman yang segera dilaporkan agar cepat dirujuk dan ditangani di rumah sakit,” jelasnya.
Selain memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat. Dinkes juga turut memberikan vitamin kepada nakes. Sehingga mereka terus bisa bekerja untuk membantu masyarakat.
“Maka dari itu, masyarakat juga harus bisa membantu para nakes, tolong untuk mematuhi aturan pemerintah dan patuh prokes,” pungkasnya. (der/yit)
