KASONGAN - Bupati Ahmad Yantenglie mengakui jika program-program yang ada ditubuh Dinas Pertanian (Distan) setempat dianggap terlalu banyak mengarah pada program peningkatan sumber daya manusia (SDM) atau pembinaan semata. Sedangkan keberadaan populasi sapi yang menjadi objek penyuluhan tersebut tidak ada.
“Populasi sapi di Katingan relatif sedikit, padahal peluang usaha dibidang peternakan sapi sangat terbuka lebar. Inilah kelemahan kita (Distan,Red) yang programnya kebanyakan mengarah kepada pembinaan atau penyuluhan. Sedangkan program yang sifatnya produktif masih sedikit,” ungkapnya, Senin (14/9).
Untuk itu, Bupati yang bakal menunaikan ibadah haji di tahun ini berharap, agar penyusunan program Distan pada tahun anggaran 2016 mendatang agar memfokuskan untuk memperbanyak populasi sapi di bumi penyang hinje simpei terlebih dahulu.
“Jika nanti populasi sapi kita sudah optimal, baru lakukan penyuluhan dan sosialisasi kepada masyarakat. Jangan sampai terbalik, karena saya rasa akan percuma dan kurang efektif,” tukasnya.
Berdasarkan data statistik, tambahnya, sampai saat ini populasi sapi di wilayah Kabupaten Katingan masih tergolong sedikit yakni sekitar 7.730 ekor saja, itupun termasuk sapi jantan, betina, bibit sapi maupun sapi siap potong. Berkaitan dengan hal itulah, dirinya meminta kepada petugas yang nantinya melakukan pendataan populasi sapi dan penyebarannya agar bekerja dengan penuh tanggung jawab.
“Hasilnya harus benar-benar akurat dan valid serta bisa dipertanggung jawabkan. Jangan sampai sekedar kamuflase, karena data tersebut nantinya akan menjadi bahan kita membuat strategi-strategi menentukan arah kebijakan,” tegasnya.
Disinggung masalah penyebaran sapi, Yantenglie mengakui jika sebaran populasi sapi di Kabupaten Katingan masih terkelompok di satu wilayah kecamatan saja yakni yang terbesar berada di Kecamatan Katingan Tengah dan Tewang Sangalang Garingan. (agg/fin)