NANGA BULIK – Musim kering di Kabupaten Lamandau terus berdampak ke segala sektor. Seperti Unit Pembenihan Rakyat (UPR) terpaksa berhenti produksi benih ikan.
Kemarau berkepanjangan saat ini membuat banyak kolam-kolam pembenihan kering dan kualitas air menurun, sehingga tidak cocok untuk produksi benih ikan.
“Saat ini ada delapan UPR di delapan kecamatan, semuanya berhenti produksi karena kolam-kolam pembenihan kesulitan air," ujar Yudah, Kepala Bidang Perikanan Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan (Distanakan) Kabupaten Lamandau.
Distanakan menginstruksikan agar UPR-UPR bisa menyelamatkan indukan, sehingga dapat produksi lagi di musim penghujan nanti.
Yudah mengakui saat ini memang tidak cocok jika ingin memulai budidaya ikan, meski keramba beroperasi prosentasenya keberhasilan hanya 60 persen. Sedangkan kolam darat, 80 persen kondisi air sudah kering.
"Hasil tangkapan ikan alam juga menurun, selain air sudah mengering, banyak perairan yang sudah kena racun," bebernya.
Dirinya berharap masyarakat bisa bekerjasama melestarikan sumber-sumber air di Kabupaten Lamandau dari orang-orang tidak bertanggungjawab melakukan penangkapan dengan cara ilegal. (mex/fm)