SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

METROPOLIS

Selasa, 15 September 2015 20:02
Asap Ancam Keselamatan Transportasi Sungai

SAMPIT - Jarak pandang di Sungai Mentaya semakin pendek seiring meraknya kebakaran lahan. Para pengguna transportasi air harus mewaspadai potensi kecelakaan akibat terbatasnya visual di pagi dan malam hari.

”Kami sudah keluarkan imbauan, khususnya untuk angkutan sungai. Kalau asap tebal dan berkabut maka aktivitas perjalanan diharapkan ditunda dulu sampai cuaca cerah dan jarak pandang aman. Muatan juga jangan melebihi kapasitas. Peralatan keamanan harus disiapkan,” kata Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kotawaringin Timur Kotim Fadlian Noor, Senin (14/9).

Kebakaran lahan dan hutan yang masih parah mengakibatkan kabut asap. Selain transportasi sungai, asap juga mengganggu aktivitas penerbangan di Bandara Haji Asan Sampit. Pendeknya jarak pandang membuat sejumlah penerbangan dibatalkan.

Kabut asap pekat tidak hanya mengancam keselamatan transportasi, tetapi juga mengganggu angkutan barang dan jasa. ”Beberapa hari yang lalu, saya dari Jakarta tidak bisa landing di Sampit karena asap sehingga dialihkan ke Surabaya. Syukur beberapa hari ini penerbangan dari dan ke Bandara Haji Asan Sampit berangsur lancar,” sambungnya.

Fadlian juga mengimbau masyarakat untuk tidak membakar lahan karena kondisi saat ini sudah memprihatinkan. Kabut asap yang ditimbulkan merugikan masyarakat luas, baik dari sisi kesehatan hingga perekonomian.

Sementara itu, data Badan Meteoroligi Klimatologi dan Geofisika Stasiuan Bandara H Asan Sampit, ada sembilan titik panas pada Minggu (13/9). Sebarannya ada di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang satu titik dan Mentaya Hilir Selatan delapan titik.

Salat Istisqa

Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur akan menggelar salat minta hujan atau istisqa berjemaah di halaman Kodim 1015 Sampit, Jalan MT Haryono, , Rabu (16/9) pukul 07.30 WIB. 

Kepala Kementerian Agama Kotim Samsudin mengharapkan, masyarakat Sampit dan sekitarnya bisa ikut salat minta hujan. Semakin banyak yang hadir dan mengikuti salat, maka semakin besar harapan doanya dikabulkan.

”Ini upaya kita meminta kepada Alllah untuk menurunkan hujan, agar kebakaran lahan dan kekeringan di daerah ini segera berakhir,” harapnya.

Salat istisqa merupakan upaya masyarakat, khsusnya umat muslim untuk meminta kepada Allah menurunkan hujan. Salat sunah ini memang dianjurkan ketika sedang terjadi kemarau panjang dan kekeringan seperti sekarang.

Rencananya, salat istisqa ini akan diimami langsung oleh Kepala Kemenag Kotim Samsudin, sekaligus bertindak sebagai khatib.

Sebelumnya, salat istisqa juga dilakukan Pemkab Kotawaringin Barat.

Seperti diketahui, sudah lebih dua bulan ini Kalimantan dilanda kekeringan dan membuat lahan yang sebagian besar gambut terbakar. Dampaknya, kabut asap pekat terjadi sepanjang hari, dan sangat menggangu kesehatan warga.

Tak hanya itu, di berbagai wilayah di Kalteng juga mengalami krisis air bersih. Seperti yang terjadi di kawasan Selatan Kotim, yakni Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, Teluk Sampit dan Pulau Hanaut. Sehingga air bersih harus dipasok dari Sampit. Hal serupa juga terjadi di sejumlah desa di Kotawaringin Barat. (oes/yit)  

loading...

BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 00:45

Uji Kebohongan, Tim Hukum Ujang Dukung Uji Forensik

<p>&nbsp;PALANGKA RAYA - Tim Kuasa Hukum Ujang-Jawawi menyatakan penetapan hasil musyawarah…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers