KUALA PEMBUANG - Puluhan warga Kuala Pembuang memprotes kebijakan migrasi listrik yang terkesan memaksa. Mereka berunjuk rasa di Kantor Perusahaan Listrik Negara (PLN) Cabang Kuala Pembuang Kabupaten Seruyan.
Madi salah satu warga yang mendatangi kantor tersebut menuding ada pemaksaan yang telah dilakukan perusahaan negara tersebut agar pelanggan bermigrasi ke listrik prabayar. Di antaranya dengan memblokir rekening listrik pascabayar sehingga pelanggan tidak dapat membayar tagihan.
Selain itu penggantian listrik tersebut juga dilakukan tanpa sepengetahuan pemilik rumah sehingga membuat warga resah. “Warga harusnya diberikan pilihan oleh PLN untuk menggunakan listrik prabayar atau tetap bertahan menggunakan listrik pascabayar,” katanya.
Diungkapkannya, pemblokiran rekening listrik juga salah satu bentuk pemaksaan pelanggan pindah ke prabayar. "Warga mau bayar tidak bisa, sehingga muncul tunggakan. Lalu itu dijadikan alasan oleh petugas PLN untuk memutasi pelanggan ke prabayar, inikan pemaksaan,” katanya.
Eddy (28), warga Kuala Pembuang, menambahkan, migrasi pelanggan ke listrik prabayar juga dilakukan oleh petugas PLN tanpa ada persetujuan dari pelanggan terlebih dahulu. ”Petugas mengganti meteran listrik di rumah, waktu saya tidak ada di rumah, harusnya mereka izin dulu, bukan asal ganti begitu saja,” katanya.
Menurutnya, penerapan listrik prabayar sangat membebani ekonomi masyarakat yang berada pada golongan bawah, khususnya para pendemo yang sebagian besar bekerja sebagai nelayan dan serabutan. ”Karena itu kami minta kebijakan PLN untuk menerapkan listrik prabayar dihentikan atau ditinjau ulang, terutama penerapannya untuk masyarakat dari gologan bawah seperti kami,” katanya.
Sementara, Manager PLN Rayon Kuala Pembuang Cossi Ajikristanto mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan PLN Cabang Palangka Raya untuk menyampaikan aspirasi dari warga yang ingin penerapan sistem prabayar ditinjau kembali, termasuk pemblokiran rekening pelanggan oleh sistem.
”Karena ini kebijakan dari PLN Palangka Raya, maka kita akan koordinasikan, karena ada empat rayon di Kalteng yang harus migrasi ke listrik prabayar 100 persen, salah satunya Rayon Kuala Pembuang," katanya. (hen/yit)