BUNTOK - Ratusan pedagang di Plaza Beringin Buntok, Kabupaten Barito Selatan (Barsel) menggelar unjuk rasa, memprotes kebijakan pemerintah daerah yang memberlakukan aturan masuk kendaraan melalui satu jalur.
"Pemberlakuan kebijakan ini, pengunjung harus memutar lewat depan, sehingga menjadi malas masuk, dan akhirnya membeli keperluannya di luar plaza," kata
Ketua Pedagang Plaza Beringin Buntok Nasrullah saat unjuk rasa, Selasa (16/6).
Unjuk rasa damai tersebut digelar puluhan pedagang di depan Plaza Beringin Buntok sekitar pukul 09.30 WIB.
Saat unjuk rasa, para pedagang menyampaikan keluhan bahwa mereka sangat dirugikan akibat kebijakan pemberlakuan masuk plaza melalui satu jalur tersebut.
Menurut Nasrullah, akibat pemberlakuan masuk satu pintu tanpa adanya koordinasi dengan para pedagang mengakibatkan pembeli menjadi sepi. Kondisi ini berdampak pada menurunnya penghasilan pedagang.
Dirinya sudah meredam supaya pedagang jangan melakukan aksi unjuk rasa. Dia sudah memberi saran dengan menghubungi Kepala Dinas Perhubungan Barito Selatan untuk meminta agar membiarkan akses masuk melalui dua jalur seperti biasanya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan seperti pengecekan suhu tubuh pengunjung.
Sayangnya, kata dia, jawaban dari Kepala Dinas Perhubungan saat dihubungi melalui telepon selulernya akan berkoordinasi dengan Kepala Dinas Kesehatan, dan ketika hubungi kembali jawabannya menunggu koordinasi dengan Kapolres Barsel.
"Kami juga menghubungi Sekretaris Dinas Perhubungan meminta agar membuka arus masuk pada dua jalur dengan tetap memberlakukan protokol kesehatan dengan pemeriksaan suhu tubuh, namun belum ada tanggapan, sehingga para pedagang menggelar aksi unjuk rasa," jelasnya.
Nasrullah juga menegaskan, apabila belum ada kepastian, para pedagang berencana akan melaksanakan aksi unjuk rasa ke DPRD Barito Selatan untuk menyampaikan aspirasi.
Selain itu ia juga menyampaikan bahwa pihaknya ingin mengklarifikasi terkait adanya isu yang beredar bahwa setiap pengunjung yang masuk ke Plaza Beringin Buntok dilakukan cek darah.
Menurutnya, isu itu tidak benar. Informasi yang benar adalah bahwa pengunjung hanya di cek suhu tubuh oleh petugas yang berjaga di pos.
Salah satu pedagang, Muhammad Lutfi menyampaikan, akibat arus masuk satu jalur ini menyebabkan menurunnya penghasilan mereka.
Ia mencontohkan, seperti pedagang ayam sebelum pemberlakuan satu jalur laku sebanyak 20 ekor, setelah adanya perubahan jalur masuk hanya laku sebanyak 5 ekor saja.
Begitu juga dengan pedagang ikan, dan pedagang pakaian selama diberlakukannya masuk ke Plaza Beringin Buntok melalui satu jalur ini.
Ia meminta kepada Pemerintah Kabupaten Barito Selatan melalui dinas terkait agar membuka arus masuk dua jalur seperti biasanya. Pemberlakuan masuk melalui satu jalur ini sangat merugikan pedagang.
"Terkait penerapan protokol kesehatan pemeriksaan suhu tubuh bagi pengunjung yang masuk pada pos penjagaan dipersilakan saja, dan kami tidak pernah mempermasalahkannya, karena itu sesuai dengan protokol kesehatan," tambahnya.
Terpisah, Kepala Dinas Perhubungan Barito Selatan Daud Danda mengatakan, berdasarkan hasil kesepakatan yang difasilitasi anggota Polres dan Kodim 1012 Buntok, jalur masuk satu jalur sudah dibuka kembali sesuai permintaan pedagang. Pembeli bisa masuk melalui dua jalur tersebut sampai dengan Kamis (18/6).
"Karena pada hari Kamis akan diadakan kembali rapat dan diskusi lebih lanjut untuk membahas terkait hal itu," katanya. (rol/fm)