Pengembangan  wisata di Kabupaten Kotawaringin Timur perlu didukung semua pihak. Tak terkecuali di bidang kulinernya. Aquarius Boutique Hotel Sampit (ABHS) memiliki perhatian khusus untuk hal itu.

USAY NOR RAHMAD, Sampit

MOBIL merah marun yang kami tumpangi tiba di Aquarius Boutique Hotel Sampit (ABHS) pada pertengahan hari, Selasa (17/11).  Siang itu, kami kembali mendapatkan kesempatan istimewa menikmati menu istimewa dari Lios Cafe-nya.

Saya bersama Manajer Keuangan Widodo Lestari turun lebih dahulu. Disusul Pemimpin Redaksi Gunawan. Selanjutnya Direktur Radar Sampit Siti Fauziah.  Sedangkan Manajer Iklan Fafan Reynaldi  dan Koordinator Liputan Heru Prayitno menyusul belakangan.

Siti Fauziah begitu bersemangat. Saat tiba saja dia sudah mengeluarkan gadget-nya. Membidik sana-sini. Belakangan ini dia memang lagi bersemangat mengembangkan kanal Youtube miliknya yang berisi konten wisata dan kuliner.

 ”Pokoknya nanti kalian harus nonton,” celetuknya.

Setelah mencuci tangan, kami bergegas ke dalam. Petugas hotel dengan ramahnya membukakan pintu untuk kami. Di dalam kami disambut hangat oleh Manager Food and Beverage ABHS Sistiarto. Kami pun menempati meja yang telah ditentukan pihak ABHS.

Tak lama setelah itu, seorang  pria berpenampilan rapi mendekati kami.  “Apa kabar? Duh Covid-19 di Kotim naik lagi ya,” ujar pria itu membuka obrolan.

General Manager ABHS Didik S Abadi memang baru sekitar dua bulan berada di Sampit. Namun, dia sudah begitu akrab dengan orang-orang dan kondisi terkini di daerah itu. Termasuk jajaran manajemen Radar Sampit. Sehingga seketika itu pun obrolan renyah pun langsung tercipta di antara kami.

Obrolan pun mengalir santai di mulai dari layar gadget Siti Fauziah. Rekaman video balap perahu di Desa Terantang, Kecamatan Seranau yang baru-baru ini dilaksanakan menjadi  salah satu topik yang dibahas. 

”Wah seru ini, kapan diadakan lagi?” kata Didik.

”Insya Allah April tahun depan akan diadakan lagi dan Radar Sampit yang akan menggelarnya,” ungkap Siti kepada Didik.

Mendengar itu, Didik begitu antusias. Dia pun mengaku siap mendukung dengan menyediakan hadiah berupa voucher menarik dalam kegiatan itu. 

Balap perahu atau yang disebut warga balap ces dan popular dinamakan balap ketinting di Thailand kini menjadi salah satu event yang ditunggu-tunggu. Baik bagi masyarakat Kotim maupun daerah lainnya. Hal ini menjadi salah satu daya tarik bagi wisata event di daerah itu. Tentu ini akan berdampak bagi perekonomian desa sekitar.

ABHS sangat peduli dengan perkembangan wisata di Kotim. Salah satunya dengan menghadirkan makanan khas nusantara di ABHS.

”Kami juga berencana membuka galeri batik khas Kotim di sini. Termasuk juga cendera mata khasnya,” imbuh ayah dari lima anak ini.

Secara khusus Didik menilai masyarakat Kotim memiliki selera yang bagus soal kuliner. Bahkan pihaknya tak menyangka bulan lalu tingkat pesanan makanan cita rasa Nusantara di hotel itu mencapai 700 porsi.

Hal tersebut menandakan bahwa masyarakat mulai menyadari bahwa hotel tak hanya sebagai tempat menginap yang nyaman. Tapi juga menyediakan makanan enak nan berkelas namun tetap terjangkau.

 ”Saya juga tak menyangka sekarang itu trennya   hangout-nya ke hotel. Banyak kelompok ibu-ibu, remaja  nongkrongnya di sini,”  kata Didik.

Hal ini tentu saja menambah semangat bagi manajemen ABHS untuk mengembagkan menu-menu baru. Salah satunya makanan yang tak asing di masyarakat. Contohnya seperti mata gajah.

 ”Nah menarik juga itu, nanti kami akan coba hadirkan. Tentu dengan sentuhan cita rasa dari kami,” ujar pria pecinta buah durian itu.

Tak lama kemudian makanan pesanan kami pun datang. Pemred Gunawan dan Manejer Keuangan Widodo kompak pesan ayam bakar taliwang. Direktur Siti Fauziah dan  Manejer Iklan Fafan Reynaldi  sepertinya lebih tertarik dengan sate ayam dabu-dabu.

Sedangkan udang gulai balacan kini telah tiba di hadapan Koordinator Liputan Heru Prayitno yang sedari tadi menanti dengan setia menu favoritnya  setiap hangout di Lios Cafe. Demikian juga sepiring mi goreng jawa pengobat kecewa telah sampai di hadapan saya, yang tadinya mau pesan gulai kikil hehe.

Tentunya  sebelum makan tradisi jeprat-jepret tak terlewatkan. Mungkin bagi sebagian hal ini tampak norak. Tapi perlu diketahui dengan jeprat-jepret inilah secara tidak langsung kita akan mempromosikan kekayaan wisata kuliner di daerah kita.

Setelah puas menyantap hidangan istimewa dari ABHS, kami pun pamit. Kunjungan ditutup dengan rekaman video Siti Fauziah yang bakal diunggah ke kanal youtube kebanggaannya.

”Jangan lupa subscribe dan tonton sampai selesai ya!,” pungkas Siti Fauziah. (***/ign)