KUALA PEMBUANG- Bupati Seruyan H. Sudarsono marah besar di di RSUD Kuala Pembuang, Kamis (17/9) pagi. Penyebabnya, pihak RSUD Kuala Pembuang diduga tidak melayani pasien yang ingin berobat di rumah sakit tersebut.
Sudarsono mengaku mendapat laporan warga yang tidak dilayani pihak rumah sakit ketika ingin berobat. Warga Kuala Pembuang tersebut menemuinya di kantor Bupati Seruyan , pada Rabu (16/9). Pasien ditolak dengan alasan sedang jam istirahat.
”Saya sangat kecewa dengan RSUD Kuala Pembuang karena sudah mengabaikan pelayanan terhadap masyarakat,” ujarnya.
Menurutnya, jam kerja RSUD seharusnya full dimana tidak bisa disamakan dengan pelayanan yang berada di puskesmas. Jika memang ruangan poli sudah tutup, pengobatan bisa dilakukan di IGD sehingga pasien bisa ditangani. ”Apakah perlu bupati yang mengobati pasien,” ucapnya.
Dirinya mengaku akan mengevaluasi kinerja RSUD, bahkan juga kinerja direktur rumah sakit. ”Nanti kita evaluasi, kalau memang harus diganti, ya kita ganti,” ucapnya.
Menurutnya, seberapa kurangnya fasilitas yang dialami rumah sakit bukan menjadi alasan pasien harus ditelantarkan, karena orang yang datang ke rumah sakit itu berkeinginan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan bukan tidak ditangani seperti ini.
Sementara itu, Direktur RSUD Kuala Pembuang dr. Riza Syahputra tidak menampik informasi yang disampaikan bupati. Waktu itu dirinya mengaku sedang ada kegiatan di luar kota. Adanya pelayanan yang kurang baik terhadap pasien itu juga memang benar adanya, dimana pasien datang ke RSUD Kuala Pembuang sekitar pukul 13.15 WIB. Dalam aturan memang selayaknya diarahkan ke poli, namun karena jam kerja poli sudah jam tutup dan dokternya tidak ada, maka disarankan keesokkan harinya.
”Saya minta maaf atas kelalaian RSUD Kuala Pembuang, namun saya pastikan kondisi ini tidak akan terjadi lagi,” ujarnya. (hen/yit)