SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

METROPOLIS

Jumat, 18 September 2015 23:41
Bukan Cuma Asap, Derita Warga Ditambahi Listrik Biarpet
Seorang anak membaca AL Quran menggunakan penerangan lampu darurat.

SAMPIT – Derita warga di Kota Sampit Kotawaringin Timur (Kotim) kian bertambah. Selain harus bertahan di tengah kabut asap akibat kebakaran lahan yang belum menipis, kini pemadaman listrik kembali menghantui warga.

”Belum selesai masalah asap sepanjang hari, sekarang listrik sering padam. Jelas ini menggangu aktivitas dan usaha,” kata Yono, Warga Kecamatan Baamang, Kamis (17/9).

Hal senada juga dikeluhkan Krisna, warga Kecamatan Mentawa Baru Ketapang. Dia mengeluhkan pemadaman listrik pada Rabu (16/9) tengah malam. Menurutnya, hal tersebut sangat menggangu.

”Anak saya yang masih balita tidak bisa tidur, kepanasan. Mau ke luar rumah asap pekat, membuat sulit bernapas,” katanya.

Seperti diketahui, listrik sempat padam mendadak Rabu tengah malam. Pemadaman kembali terjadi pada Kamis (17/9) siang. ”Di Baamang tempat kami, aliran listrik padam pukul 08.30 hingga pukul 12.00,” ungkap Yono.

Manajer PLN Ranting Sampit Ginter Theo Limin menjelaskan, pemadaman terpaksa dilakukan karena adanya perbaikan alat. Untuk pemadaman yang terjadi tengah malam, karena gangguan dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap Asam-Asam, Kalimantan Selatan.

”Yang siang ini (kemarin, Red) karena adanya  pemasangan peralatan jaringan baru di gardu induk, sementara yang tengah malam itu gangguan,” katanya.

Ginter menuturkan, pihaknya sudah berupaya meminimalisasi pemadaman di rumah warga. Pihaknya sudah memadamkan aliran listrik bagi pelanggan besar industri dan bisnis. ”Kecuali tidak mencukupi, terpaksa kami padamkan yang rumah tangga,” ujarnya.

Sekadar diketahui, jaringan listrik di Kotim kini sudah tersambung dengan jaringan listrik Kalsel dan Kalteng. Akibatnya, jika terjadi gangguan pada pembangkit di provinsi tetangga atau ada gangguan listrik, maka pasokan ke Sampit ikut terganggu.

 

Bandara Sepi

Asap tebal yang menyelimuti Sampit, terus berpengaruh terhadap aktivitas penerbangan. Kemarin, Bandara H Asan Sampit sepi karena tak ada pesawat yang bisa mendarat. Seluruh penerbangan dibatalkan karena jarak pandang kurang dari 1.000 meter, berbahaya bagi penerbangan.

 ”Ya, sepertinya ini bakal dibatalkan lagi, mungkin akan saya akan langsung minta refund (dikembalikan biaya tiket),” ungkap Tino, calon penumpang yang sempat memantau bandara.

Kondisi penerbangan seperti sekarang membuat calon penumpang harap-harap cemas. Bahkan, calon penumpang dari Jawa, selama tiga hari ini belum bisa pulang ke Sampit. ”Sudah tiga hari ini saya belum bisa pulang ke Sampit, dua kali saya dialihkan penerbangan ke hari selanjutnya,” kata Yulianto, calon penumpang di Jakarta, melalui pesan singkat.

Branch Manager Kalstar Aviation Sampit Novallino mengatakan, semua penerbangan dibatalkan karena kabut asap masih pekat. Sekadar diketahui, Kalstar merupakan satu-satunya maskapai yang beroperasi di Bandara H Asan Sampit. Penerbangan yang dilayani tujuan Jakarta, Semarang, Surabaya, Banjarmasin, Pangkalan Bun, Ketapang, dan Pontianak.

Berdasarkan informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandara H Asan Sampit, titik panas di Kotim terpantau sebanyak 10 titik. Jumlah itu menurun dari sebelumnya, yakni sebanyak 75 titik. Titik panas itu tersebar di Kecamatan Mentaya Hilir Selatan 2 titik, Mentaya Hilir Utara 2 titik, Pulau Hanaut 1 titik, Saranau 2 titik, dan Teluk Sampit 3 titik.

Komandan Kodim 1015 Sampit yang juga Komandan Satuan Tugas Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan Kotawaringin Timur Letkol Kav Enda M Harahap mengatakan, kebakaran lahan yang terjadi saat ini sudah menimbulkan dampak cukup luas di masyarakat.

 ”Lahan yang terbakar sudah sangat luas. Sekolah juga terpaksa diliburkan. Belum lagi dampak kesehatan yang dirasakan masyarakat kita. Aktivitas menjadi sangat terganggu karena penerbangan, pelayaran, dan nelayan jadi kesulitan,” katanya.

Kendala yang dihadapi tim di lapangan adalah sulitnya menjangkau lokasi kebakaran serta tidak adanya ketersediaan air. Meski begitu, tim gabungan berusaha keras memadamkan kebakaran lahan yang terjadi, khususnya yang dekat permukiman penduduk dan aset pemerintah.

 Peran dan kepedulian masyarakat sangat dibutuhkan untuk menanggulangi kebakaran lahan. Dia yakin musibah ini bisa ditangani dengan bantuan semua pihak untuk sama-sama memadamkan kebakaran lahan.

 ”Perusahaan juga harus peduli dengan mengerahkan karyawannya dan peralatannya. Kalau tidak mau diajak memadamkan api, dia sudah tidak punya hati nurani. Keadaan seperti ini, kita semua dirugikan,” tegas Enda.

 Transportasi Laut Belum Terganggu

Kendati kabut asap terus menebal, namun ternyata sampai dengan saat ini transportasi laut belum terganggu. Operator pelayaran hanya khawatir, transportasi sungai yang menabrak kapal.

 ”Alhamdulillah sejauh ini masih lancar, hanya yang dikhawatirkan perahu kecil ada kemungkinan mereka bisa nabrak kami oleh karenanya kami selalu bunyikan peluit,” ungkap Hendroyono, Manajer PT Dharma Lautan Utama.

 Senada dengan Hendroyono, Kepala Pelni cabang Sampit Lamson Ompusunggu mengatakan, kabut asap belum menggangu keberangkatan maupun kedatangan kapal. Ini dikarenakan peralatan kapal mereka yang sudah dilengkapi dengan navigasi dan radar, sehingga dapat terhindar dari tabrakan.

 ”Sementara ini belum ada, kapal kami juga baru ada tanggal 19 Septeber nanti,” ujarnya. Pantauan koran ini, kabut asap bertambah pekat dibanding sebelumnya dan menyaput kota sepanjang hari. Ketebalannya pun tak merata, kondisi asap terparah terjadi di Sungai Mentaya, sampai dengan siang hari asap tak juga menipis. Padahal, biasanya menjelang pukul 10.00 asap sudah menipis. (oes/ign)

loading...

BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 00:45

Uji Kebohongan, Tim Hukum Ujang Dukung Uji Forensik

<p>&nbsp;PALANGKA RAYA - Tim Kuasa Hukum Ujang-Jawawi menyatakan penetapan hasil musyawarah…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers