PANGKALAN BUN – Tingginya curah hujan beberapa hari belakangan, membuat daerah dataran rendah di Kabupaten Kotawaringin Barat diterjang banjir. Puluhan rumah warga di Desa Sambi, Kecamatan Arut Utara, terendam luapan air Sungai Arut.
Informasi dihimpun, ketinggian air mencapai lutut orang dewasa. Satgas penanggulangan banjir dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kobar, TNI, Polri serta pemerintah kecamatan, bergerak menyusun strategi guna mengantisipasi potensi banjir yang lebih besar, mengingat masih tingginya curah hujan di wilayah tersebut.
Camat Arut Utara Amir Mahmud mengatakan, Desa Sambi yang merupakan wilayah dataran rendah, merupakan desa yang paling awal terdampak banjir akibat meluapnya air Sungai Arut. ”Letak geografisnya ada di dataran rendah, jadi bila air sungai meluap desa tersebut yang paling awal terendam,” katanya, Minggu (22/8).
Dia menuturkan, akibat luapan Sungai Arut itu sekitar 30 rumah terdampak banjir. Meski demikian, warga masih berada di kediamannya masing-masing.
Walau begitu, lanjutnya, pihak kecamatan bersama unsur lainnya telah mengantisipasi bencana lebih besar dengan membuat posko untuk pengungsi maupun posko kesehatan dan direncanakan pendirian dapur umum. ”Tempat pengungsian maupun posko kesehatan dipusatkan di kantor desa setempat, kemudian kita akan buatkan dapur umum,” kata dia.
Banjir telah merendam akses jalan utama desa tersebut. Ketinggian air semakin meningkat dan hanya beberapa sentimeter dari lantai rumah warga.
Dihubungi terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kobar Syahruni menyampaikan, personel BPBD telah meluncur ke Desa Sambi untuk melakukan ground chek. Personel pendahulu menuju desa terdampak luapan Sungai Arut dengan membawa sarana prasarana evakuasi, seperti perahu karet, sekaligus mendata jumlah rumah terdampak.
”Hari ini (kemarin, Red) baru tim pendahulu yang mengecek kebutuhan masyarakat terdampak dengan membawa speedboat karet, sambil terus berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan dan desa,” ujarnya. (tyo/sla/ign)