Terjangan banjir di Kabupaten Katingan, melumpuhkan jalur vital di jalan Trans Kalimantan ruas Kasongan – Kereng Pangi. Tak ada kendaraan yang bisa melewati ruas itu karena banjir terus meninggi. Hal tersebut merugikan banyak pihak, karena ruas tersebut merupakan salah satu urat nadi perekonomian lintas kabupaten di Kalteng.
Pantauan Radar Sampit, sejumlah jalan dan jembatan di jalur Kasongan – Kereng Pangi terendam. Jalan yang menghubungkan Kasongan – Sampit terpaksa ditutup sementara sejak Selasa (6/7) malam.
Kapolres Katingan AKBP Paulus Sony Bhakti Wibowo mengatakan, ketinggian air yang merendam ruas jalan provinsi itu mencapai pinggang orang dewasa. Di sisi lain, perbaikan gorong-gorong dan jembatan yang terendam dan jebol, telah ditangani instansi dan tim terkait.
Sony meminta warga untuk menunda sementara perjalanan melintasi jalur itu. ”Lebih baik sementara waktu ditunda terlebih dahulu demi mencegah dan mengurangi masalah yang terjadi di luar dugaan. Pengendara yang tidak memiliki tujuan penting, agar memahami kondisi dan situasi banjir tersebut,” ujarnya.
Dia menambahkan, pihaknya bersama TNI, BPBD, dan tim di lapangan terus berjaga di sekitar jalur tersebut. Selain di ruas itu, banjir juga merendam Jalan Tjilik Riwut Km 1 Kasongan – Palangka Raya, tepatnya di depan kantor Bank Kalteng Cabang Kasongan.
Lumpuhnya jalur Sampit – Kasongan menyulitkan armada angkutan penumpang umum. Meski masih bisa beroperasi dan tak bisa melintas di jalur yang putus, angkutan bus antarkabupaten menyiasatinya dengan mengangkut penumpang secara estafet.
”Kami tetap angkut penumpang secara estafet untuk dari Palangka Raya ke Pangkalan Bun. Baru bisa dilaksanakan sekitar pukul empat sore,” kata Komisaris PT Yessoe Travel Evy, Selasa (7/9).
Meski demikian, lanjutnya, dari banyaknya calon penumpang yang telah memesan tiket untuk keluar kota, sejumlah penumpang dari Pangkalan Bun menuju Palangka Raya, memutuskan kembali ke Pangkalan Bun. Hal itu karena risiko penyeberangan yang cukup berbahaya.
”Ada tujuh penumpang yang kembali ke Pangkalan Bun dari 55 penumpang. Kami tetap layani dan tidak bisa kami paksakan semua,” jelasnya. (sos/rin/ign)