Kepala Unit Pelayanan Teknis Pelayanan Pendapatan Daerah (UPT PPD) Bappenda Provinsi Kalteng di Satuan Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menyatakan, gudang penyimpangan berkas arsip instansi itu rawan tergenang banjir.
”Belakangan hujan deras ini saya khawatir genangan banjir tinggal 4 cm lagi bisa masuk sampai ke gudang arsip,” kata Sugito yang rumah dinasnya berada dekat dengan gudang arsip.
Kekhawatirannya itu disebabkan karena tumpukan berkas milik pemohon dibiarkan menumpuk di atas permukaan lantai gudang. Hal itu disebabkan Samsat mengalami kekurangan rak arsip.
”Saya sudah usulkan 30 rak. Saya juga menunggu bantuan dari pusat belum datang-datang. Terpaksa berkas pemohon milik masyarakat diletakkan di lantai,” kata Sugito.
Dia berharap bantuan rak itu segera didatangkan agar berkas milik pemohon dapat aman dari genangan banjir.
”Saya tak bisa menjamin berkas ini aman dari genangan banjir. Saat hujan deras, saya berkali-kali cek, khawatir juga kalau sampai berkas terendam banjir,” katanya.
Sugito mengatakan, Samsat Kotim memiliki dua bangunan yang difungsikan sebagai Gudang Arsip. Satu gudang berjejer rak yang dipenuhi berkas dan satu gudang lainnya hanya diisi kurang dari 10 rak.
”Gudang yang satunya sudah penuh full berkas. Gudang yang ini yang masih kekurangan rak. Gudang ini muat untuk 50 rak lagi. Semoga saja bantuan rak itu segera didatangkan,” katanya.
Selain keperluan rak, Samsat Kotim juga tak memiliki genset. Ketika mati listrik layanan masyarakat terganggu dan tidak dapat beroperasi.
”Genset ada dua, semua rusak. Kami memang sangat membutuhkan genset untuk menunjak pelayanan. Apabila listrik padam, sudah pasti pelayanan di Samsat terganggu,” tandasnya. (hgn)