KASONGAN - Musim kemarau berkepanjangan menyebabkan Kabupaten Katingan dinyatakan darurat kabut asap. Pasalnya hingga kini, indeks pencemaran udara di Kota Kasongan dan beberapa daerah lainnya sudah melampaui ambang batas normal. Selain itu, lamanya tak turun hujan mulai menimbulkan berbagai efek mulai dari penyakit hingga krisis air bersih di beberapa daerah di Bumi Penyang Hinje Simpei ini.
“Setelah melakukan pertemuan, kita menyatakan Katingan darurat asap karena indeks pencemaran udara masuk kategori berbahaya. Artinya, kita harus segera menindaklanjuti, namun konsekswensinya ada biaya untuk itu” ucap Wakil Bupati Katingan Sakariyas saat rapat koordinasi (Rakor) penanggulangan dampak bencana asap, belum lama tadi.
Pada pertemuan di ruang rapat bupati Katingan itu, juga dibahas terkait rencana pemberian obat pencegahan masal (POPM) filariasis lintas program dan sektor sebagai persiapan video conferences antara Presiden RI Joko Widodo dan Wabup Katingan.
Menurut Sakariyas, berbagai dampak mulai timbul akibat kabut asap ini. Antara lain meningkatnya penderita diare yang harus menjalani perawatan di RSUD. Tak hanya itu, penderita infeksi saluran pernafasan akut (ISPA), juga bertambah. “Ada sejumlah daerah mengalami krisis air bersih, sehingga harus dilakukan penanganan secepatnya. Air Sungai Katingan mulai surut dan keruh serta sudah tak layak konsumsi,” jelasnya.
Sementara Sekda Katingan Nikodemus memaparkan, salah satu daerah yang mengalami krisis air bersih adalah Desa Jahanjang. Letak geografis daerah tersebut rendah, sehingga masyarakat mengandalakan Sungai Katingan untuk memperoleh keperluan air.
“Saat ini, kondisi sungai di sana sedang surut dan keruh, sehingga tak layak konsumsi. Kita sudah meminta bantuan perusahaan disana untuk menyuplai air bersik untuk masyarakat,” terangnnya.
Sejauh ini, tambah Sekda, ada dua pasien asal Desa Jahanjang yang harus menjalani perawatan di RSUD Mas Amsyar Kasonga karena terkena diare. “Ini akibat air yang mereka konsumsi tidak bagus. Krisis air bersih juga mulai terjadi di Desa Baun Bango dan Buntut Bali. Kita telah mendistribusikan air bersih bagi warga di Jalan Tjilik Riwut Km 30,” katanya. (agg/fin)