Kematian pegawai negeri sipil (PNS) RSUD dr Murjani Sampit, Hotma Hutahuruk (52), yang jenazahnya ditemukan di dalam parit, pinggir Jalan Pelita Barat, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, masih diliputi misteri. Meski demikian, diduga wanita itu merupakan korban pembunuhan. Sudi (62), warga yang tinggal di sekitar lokasi kejadian mengungkapkan, dua hari sebelum jenazah ditemukan, dia melihat sebuah mobil berhenti persis di depan parit, tempat jenazah itu ditemukan pada Jumat (11/2) malam. Hotma sebelumnya dilaporkan tak terlihat sejak hari itu.
”Iya, (mobilnya) terparkir di depan TKP. Saat itu mobilnya berhenti sekitar lima menit. Orang yang ada di dalamnya keluar, memutar sekitar mobil,” ujar Sudi. Sudi mengaku tak bisa melihat jelas aktivitas orang di dalam mobil tersebut, karena suasana yang gelap. ”Saya tidak bisa melihat ngapain saja orang yang ada di dalam mobil. Namun, yang pasti, tak lama dari TKP, mobil tersebut berpindah tempat lagi dan berhenti sekitar 50 meter,” lanjutnya.
”Saya melihat orang di dalam mobil keluar lagi, seperti sedang membersihkan mobil. Mobil tersebut berhenti cukup lama dari lokasi pertama dia berhenti tepat di depan TKP itu tadi,” tambahnya. Aparat Polres Kotim masih mengusut kasus tersebut. Dari hasil penyelidikan sementara, polisi menemukan barang bukti sepeda motor korban. ”Benar. Kami menemukan sepeda motor milik korban,” kata Kasatreskrim Polres Kotim AKP Gede Agus Putra Atmaja.
Informasi dihimpun, sepeda motor dengan nomor polisi KH 6473 LL tersebut ditemukan pertama kali oleh warga Jalan Pembina, Sampit, pada Jumat (11/2) siang. Motor matik warna putih tersebut terparkir di samping eks Puskesmas Ketapang II. Warga kemudian berinisiatif mengamankan motor tak bertuan itu. ”Karena motor tersebut belum juga diambil pemiliknya, kami mengamankan motor tersebut,” kata Ongoh, warga Jalan Pembina.
Hingga Minggu (13/2) siang, warga membagikan foto motor itu ke sejumlah media sosial. Upaya itu tak sia-sia. Salah seorang anak korban yang berada di Sumatera Utara, merespons pemberitahuan itu dan menyampaikan bahwa motor tersebut milik ibunya. ”Kami juga tidak menyangka kalau motor yang kami temukan ternyata ada hubungannya dengan korban. Akhirnya polisi datang mengamankan motor tersebut,” tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, jenazah Hotma ditemukan di sebuah parit, pinggir Jalan Pelita Barat, Minggu (13/2). Kejanggalan menyelimuti kematian abdi negara tersebut. Sebelum jenazahnya ditemukan, almarhum dikabarkan hilang selama tiga hari. Mayat pertama kali ditemukan dua warga, Prasetyo Budi Utomo dan Bambang Hermansyah alias Bambang sekitar pukul 04.00 WIB. Keduanya saat itu tengah memancing. Saat ditemukan, mayat tersebut mengeluarkan aroma tak sedap yang diduga karena cukup lama meninggal. Syairul Simanjuntak, salah satu rekan korban mengatakan, ibu dari dua orang anak tersebut tak lagi terlihat sejak Jumat (11/2) lalu. Korban selama ini tinggal seorang diri. Dua anaknya pergi merantau. ”Kalau persisnya, saya tidak tahu kenapa korban bisa berada di situ (TKP, Red). Yang jelas, dari leher sampai kakinya, tidak ditemukan tanda kekerasan. Hanya saja, di bagian kepala terdapat luka,” ungkap Syairul. (sir/ign)