NANGA BULIK – Warga terdampak banjir diimbau menjaga kesehatan dan kebersihan. Pasalnya, ada beberapa penyakit yang seringkali menyerang saat bencana itu tiba.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lamandau Rosmawati mengatakan, pihaknya telah meminta seluruh puskesmas di Lamandau untuk meninjau dan memeriksa kesehatan warga terdampak banjir. Salah satunya di wilayah Kecamatan Menthobi Raya.
”Puskesmas di Kecamatan Menthobi Raya telah melakukan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan santri pondok pesantren Desa Bukit Raya, serta masyarakat terdampak banjir di desa setempat. Kurang lebih yang diperiksa ada 70 orang. Sebagian besar pasien banyak yang batuk dan pilek, serta sebagian gatal-gatal," katanya, Senin (19/9).
Menurutnya, di lingkungan banjir biasanya sumber air bersih ikut tercemar. Hal itu berpotensi menyebabkan diare dan penyakit kulit lainnya. Cuaca yang sering hujan dan dingin juga bisa jadi pemicu infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Untuk itu, masyarakat diminta lebih waspada.
”Khususnya anak-anak diharapkan untuk tidak dibiarkan bermain air banjir terlalu lama. Jika mengalami masalah kesehatan, bisa mendatangi pelayanan kesehatan terdekat," katanya.
Sementara itu, Dokter dari Puskesmas Bulik Pippy B Mamud mengatakan, pihaknya telah memeriksa kondisi kesehatan warga di sejumlah tenda pengungsian korban banjir di Kelurahan Nanga Bulik.
Menurutnya, rata-rata warga mengalami infeksi saluran pernapasan (batuk pilek), gangguan pencernaan (mual dan mules), serta penyakit kulit (gatal-gatal).
”Kami telah melakukan pemeriksaan kesehatan dan memberikan pengobatan dan vitamin. Serta imbauan untuk menjaga kesehatan dengan mengonsumsi makanan yang bergizi dan bersih," katanya. (mex/sla/ign)