Selama dua hari berturut-turut pada awal 2023, Kota Sampit digempur kebakaran lahan di sejumlah titik. Senin (2/1) kemarin, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kotim kembali harus berjibaku mengendalikan api yang membara di dua titik berbeda. Kejadian pertama di Jalan Wengga Metropolitan 3 – Kerta Bumi, Kelurahan Baamang Barat, Kecamatan Baamang sekitar pukul 16.16 WIB. Informasi tersebut diketahui, setelah DPKP Kotim menerima laporan dari warga bernama Ayu Gea Lestari.
Lahan seluas 0,25 hektare yang belum diketahui pemiliknya hangus. Api yang terus merembet membuat proses pemadaman yang melibatkan tujuh personel berlangsung sekitar satu jam. Setelah proses pemadaman selesai, DPKP Kotim kembali menerima laporan dari warga terkait kejadian kebakaran di Jalan Jenderal Sudirman Km 4, tepatnya di belakang Toko Tahu Sumedang, Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang sekitar pukul 17.00 WIB.
”Kami turunkan dua regu pemadam kebakaran. Kedua lokasi lahan yang terbakar belum diketahui pemiliknya. Di Jalan Jenderal Sudirman luas lahan yang terbakar kurang lebih 50 x 50 ha,” kata Hawianan, Kepala DPKP Kotim. Mengenai penyebab kebakaran, Hawianan menduga karena unsur kesengajaan. ”Kami tetap mengimbau masyarakat tetap waspada dan berhati-hati dengan api. Gunakanlah cara yang lebih aman ketika ingin menggarap lahan, bukan dengan cara membakar apalagi sampai ditinggalkan dan dibiarkan apinya berkobar. Ini sangat membahayakan dan bisa saja menimbulkan kerugian besar,” ujarnya.
Sehari sebelumnya, Minggu (1/1), kebakaran lahan terjadi di sejumlah titik. Salah satunya di Jalan Tjilik Riwut, sekitar asrama Kipan A Yonif 631 Antang. Luasan yang terbakar yakni 30 meter x 60 meter. Kebakaran lahan juga dilaporkan terjadi di Jalan Pramuka dengan luasan 40 meter x 60 meter. (hgn/ign)