SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

METROPOLIS

Sabtu, 19 September 2015 23:31
Kebakaran Mendekati Bandara
Kebakaran lahan mulai mendekati Bandara Haji Asan Sampit. Tampak petugas pemadam siaga di landasan pacu bandara untuk memadamkan api.

SAMPIT – Aktivitas Bandara H Asan Sampit lumpuh total akibat kabut asap. Hal itu berlangsung selama tiga hari sampai kemarin. Kondisi itu kian diperparah dengan terjadi kebakaran lahan yang mendekati areal bandara, sehingga landasan semakin tertutup asap.

Kebakaran lahan di dekat landasan bandara itu terjadi pada Kamis (17/9). Namun, hingga kemarin (18/9), asap akibat kebakaran tersebut masih terus mengepul. Meski sudah mengerahkan tiga unit mobil pemadam, petugas bandara tetap kewalahan memadamkan api, karena terjadi di lahan gambut tebal.

Tak hanya itu, sepanjang 100 meter pagar pengaman bandara juga roboh akibat kebakaran hutan itu. Kepala Bandara H Asan Sampit Zuber menjelaskan, melihat kondisi cuaca beberapa hari ini, penerbangan dari dan ke Sampit mustahil dilakukan. Pasalnya, jarak pandang di landasan bandara hanya 300 meter.

”Kalau di bandara kita jarak pandang minimal 2.200 meter. Kurang dari itu tidak bisa terbang. Sudah tiga hari ini bandara diwarnai pembatalan penerbangan total,” kata Zuber.

Masih terbatasnya peralatan menjadi penyebab pesawat tidak bisa mendarat atau lepas landas pada jarak pandang kurang dari 2.200 meter. Berdasarkan informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandara H Asan Sampit, titik panas di Kotim, kemarin (18/9), hanya terpantau 1 titik, yakni di Kecamatan Pulau Hanaut.

 Prediksi Hujan

Sementara itu, dalam beberapa hari ke depan, sejumlah wilayah di Kotim diperkirakan akan diguyur hujan. Perkiraan ini berlaku hingga tanggal 20 September. Kepala BMKG Bandara H Asan Sampit Yulida Warni mengatakan, berdasarkan pengamatan pihaknya, gerimis akan terjadi sejak 18 September. Dia berharap hujan gerimis tersebut mengguyur kota itu.

 ”Mudah-mudahan hujan itu sampai ke kita,”katanya,  Jumat (18/9). Kendati diramalkan terjadi gerimis, bukan berarti kekeringan berakhir. Pada 21 September, musim kekeringan akan berlanjut kembali.

 Yulida menjelaskan, potensi hujan di wilayah itu dihalangi pekatnya asap. Sebab, awan hujan sulit terbentuk dengan adanya kabut asap tersebut.  Saat kemarau seperti sekarang, lahan di Kotim yang sebagian berupa gambut, sangat kering dan mudah terbakar. Tebalnya gambut menyulitkan pemadaman karena api tidak hanya membakar pohon dan ranting di atas tanah, tetapi juga membakar hingga ke bagian dalam tanah.

 ”Ketebalan gambut mencapai tiga meter lebih. Saat curah hujan normal 300 milimeter dalam sebulan, itu hanya mampu memadamkan api di permukaan tanah gambut hingga satu meter ke dalam tanah, sementara dari bawah air naik satu meter sehingga di tengahnya masih ada humus yang sewaktu-waktu mudah terbakar,” jelasnya.

 BMKG berharap semua pihak meningkatkan kesiagaan menanggulangi kebakaran lahan. Dia memperkirakan, hingga akhir Oktober nanti belum terjadi hujan. Jika terjadi hujan pun curah hujannya diperkirakan kurang dari 50 milimeter, sehingga belum bisa memadamkan kebakaran lahan yang ada.

 Sekadar diketahui, hujan gerimis sempat terjadi di beberapa titik di dalam Kota Sampit. Gerimis sempat terjadi pada Jumat (18/9), dini hari, namun hanya sesaat. Sejumlah warga berharap hal itu menjadi pertanda berakhirnya musim kemarau agar bencana kabut asap juga berakhir. (oes/ign)

loading...

BACA JUGA

Rabu, 24 Januari 2024 11:16

Di Kalteng Sejak Oktober Tahun Lalu Penarikan Uang Melonjak Ratusan Miliar

Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kalimantan Tengah (Kalteng) mencatat ada…

Selasa, 23 Januari 2024 01:01

Pelaku Percobaan Pemerkosaan di Kalteng Ini Ternyata Masih Kerabat Korban

AK (30), pelaku percobaan pemerkosaan terhadap gadis desa berusia 18…

Minggu, 21 Januari 2024 11:06

Ada Caleg Siapkan Uang Melimpah Jelang Coblosan, Ngakunya untuk Tim Pemenangan dan Relawan

Kurang dari satu bulan lagi Pemilu 2024 digelar. Calon anggota…

Sabtu, 20 Januari 2024 00:38

Sudah Dua Tahun, Misteri Kematian Hotma Hutauruk Belum Terungkap

Kepolisian Resor Kotawaringin Timur (Polres Kotim) mengalami kesulitan mengungkapkan kasus…

Sabtu, 20 Januari 2024 00:31

Lingkar Selatan Sampit Masih Jadi Sarang Prostitusi di Kalteng

Praktik prostitusi di Jalan Lingkar Selatan, Sampit, Kalimantan Tengah masih…

Kamis, 18 Januari 2024 11:10

Jualan Narkoba, Haji Gaul di Kalteng Ini Akhirnya Masuk Penjara

Perilaku kakek setengah abad ini tak patut dicontoh. Seharusnya dia…

Kamis, 18 Januari 2024 11:08

Gagal Perkosa Gadis Tetangga, Pemuda di Kalteng Ini Masuk Bui

AK, pria asal Desa Terantang Hilir, Kecamatan Seranau, Kabupaten Kotawaringin…

Kamis, 18 Januari 2024 11:05

Akhirnya Kejati Kalteng Tahan Dua Tersangka Korupsi BOK Dinkes Barsel

Dugaan tindak pidana korupsi dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) di…

Kamis, 18 Januari 2024 11:02

Algojo Bentrok Perebutan Kebun Kelapa Sawit di Kalteng Sama-Sama Dibui

Kasus perkelahian maut akibat berebut kebun sawit di Desa Pelantaran…

Rabu, 17 Januari 2024 11:26
Direncanakan Jadi Lokasi Destinasi Wisata Taman Satwa

Di Pulau Hanibung, Tidak Hanya Buaya, Sejumlah Satwa Liar Dilindungi Bisa Hidup Bebas Di Sana

Rencana Bupati Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor meninjau Pulau Hanibung…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers