Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor mengingatkan perusahaan di wilayah Kotim, khususnya di Desa Penyang Kecamatan Telawang untuk melibatkan kerja sama dengan koperasi. Hal itu penting agar perekonomian desa semakin maju dan terwujudnya kesejahteraan masyarakat. ”Tolong agar perusahaan yang ada jangan mempekerjakan kontraktor dari luar. Jika di wilayah sekitar perusahaan ada koperasi yang dikelola sudah bagus, libatkanlah kerja sama dengan koperasi,” kata Halikinnor saat menghadiri dan meresmikan kantor Koperasi Bima Penyang Mandiri di Desa Penyang, Kecamatan Telawang, Senin (13/3).
Halikinnor mengatakan, Kotim memiliki lebih dari 300 koperasi. Keberadaan koperasi diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan tidak hanya pengurus dan anggotanya, namun juga kesejahteraan bagi masyarakat setempat. ”Dibentuknya koperasi jangan sampai hanya untuk menyejahterakan ketua dan pengurusnya saja. Tetapi, anggota koperasi dan masyarakat sekitarnya juga harus merasakan kesejahteraan dari koperasi. Misal saja, ketuanya bisa naik mobil Fortuner, masa anggotanya hanya naik sepeda. Semua harusnya dapat menikmati kesejahteraan dari manfaat pembentukan koperasi,” ujarnya.
Menurutnya, Kecamatan Telawang merupakan kecamatan pemekaran yang cukup maju di antara semua kecamatan pemekaran di Kotim. Hal itu menandakan perekonomian di Kecamatan Telawang tumbuh dengan baik. ”Desa Penyang dikelilingi perusahaan yang harusnya masyarakatnya ikut merasakan kesejahteraan. Jangan hanya perusahaannya saja yang maju, masyarakat di sekitarnya masih sengsara dan jauh dari kata sejahtera,” ujarnya. Halikinnor berpesan kepada semua perusahaan agar dapat saling membantu. Tidak hanya berupa pembagian plasma, tetapi juga dalam mengelola lahan melalui Corporate Sosial Responsibility (CSR) atau bentuk tanggung jawab perusahaan untuk membantu masyarakat di sekitar lingkungannya agar tercipta hubungan yang harmonis antara perusahaan dan masyarakat setempat.
”Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung. Jadi, meski perusahaan sudah berdiri sebelum tahun 2007, tapi tetap bisa membantu masyarakat setempat dalam bentuk lain. Tidak hanya berupa pembagian plasma 20 persen, tetapi juga bisa membantu mengelola lahan menggunakan dana CSR. Pemkab Kotim juga sudah bantu menyediakan alat berat untuk 17 kecamatan se-Kotim. Saya harap alat berat itu dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk menggarap lahan, normalisasi drainase atau kegiatan lainnya,” ujarnya.
Permintaan Halikinnor kepada perusahaan agar mau membantu masyarakat menggarap lahan kembali ditegaskannya. ”Camat lapor ke saya jika ada perusahaan yang tidak mau bantu menggarap lahan untuk warga. Jika lahan itu bisa digarap, tolong dibantu. Kalau perusahaan mengabaikan dan tidak peduli dengan masyarakat sekitarnya, saya akan evaluasi izinnya,” tegasnya. Halikinnor juga memerintahkan seluruh camat dan kades menginventarisasi lahan kosong yang bisa ditanam. Terutama tanaman yang menghasilkan manfaat.
”Camat dan kades tolong segera inventarisir lahan-lahan kosong yang bisa digarap dan dimanfaatkan, sehingga itu bisa dikelola koperasi. Ini bisa jadi solusi yang baik untuk meningkatkan pendapatan anggota koperasi yang nantinya tidak hanya mendapatkan Rp1,5 juta per tiga bulan, tetapi bisa saja menghasilkan Rp1,5 juta per bulan dengan harapan ke depannya penghasilan setiap anggota koperasi bisa mencapai Rp5 juta per bulan,” ujarnya. Sementara itu, Kades Penyang Musliadi mengatakan, Koperasi Bima Penyang Mandiri sudah berdiri pada 2 November 2018 lalu. Koperasi tersebut telah melaksanakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) tutup buku untuk keempat kalinya.
”Kami berharap kepada perusahaan besar swasta (PBS) di wilayah ini bisa memberikan kontribusi nyata untuk warga setempat melalui pembagian plasma agar masyarakat memiliki pemasukan atau penghasilan,” ujar Musliadi. Ketua Koperasi Bima Penyang Mandiri Suae mengatakan, Koperasi Bima Penyang Mandiri sudah bermitra dengan PT Agro Bukit melalui plasma kurang lebih 208 hektare. Sejak berdiri tahun 2018, koperasi didirikan sepuluh pengurus dengan 614 anggota koperasi. ”Kantor koperasi baru selesai dibangun tahun 2022 dan tahun 2023 ini selesai sehingga kami mengundang Bapak Bupati Kotim meresmikan bangunan koperasi bersamaan dengan pelaksanaan Rapat Anggota Tahunan (RAT) tahun 2022,” kata Suae. Dalam kesempatan itu, Suae meminta solusi kepada Halikinnor agar masyarakat Desa Penyang mau berbagi untuk menambah plasma yang sudah ada. Dengan demikian, masyarakat Desa penyang tidak merasa hanya sebagai penonton, tetapi juga ikut memiliki dan merasakan manfaat dan penghasilan dari lahan plasma.
”Koperasi mendapatkan plasma dari PT Agro Bukit seluas 208 hektare yang hasilnya dibagi untuk 614 anggota dengan penghasilan rata-rata Rp1,5 juta per 3 bulan dan kami tentu menyampaikan terima kasih kepada PT Agro Bukit. Kami juga mohon solusi dari Bupati Kotim agar koperasi terus maju dan dapat lebih banyak menyejahterakan masyarakat Desa Penyang,” ujarnya. (hgn/ign)