Seleksi perekrutan anggota Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) tahun 2023 menjadi tanggung jawab Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Kotawaringin Timur. Sebelumnya, hal itu ditangani Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kotim. Perubahan instansi yang menangani seleksi Paskibraka setelah terbitnya Surat BPIP pada 12 Februari 2023 tentang Petunjuk Teknis Pembentukan Paskibraka dan Peraturan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Nomor 3 Tahun 2022 tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Presiden Indonesia Nomor 51 Tahun 2022 tentang program Paskibraka. Bupati Kotim Halikinnor lalu membuat Surat Keputusan tentang pembentukan Anggota Paskibraka pada 24 Maret 2023.
”Berdasarkan ketentuan pemerintah pusat, Paskibraka harus dikelola satu badan, karena ada tambahan pendidikan tentang Pancasila. Makanya Kemendagri bekerja sama dengan BPIP menunjuk Badan Kesbangpol yang bertanggung jawab menyeleksi calon anggota Paskibraka mulai tahun ini,” kata Sanggul Lumban Gaol, Kepala Badan Kesbangpol Kotim, Senin (27/3).
Berkaitan dengan pendaftaran anggota Paskibraka tahun ini, Kesbangpol Kotim telah melakukan sosialisasi pada 3-6 Maret 2023 melalui rapat dan menyebarkan surat edaran ke kepala sekolah. Selain itu, mendatangi langsung sekolah yang berada di wilayah kecamatan. Kemudian, dilanjutkan tahap pendaftaran yang dimulai 6-17 Maret 2023 yang dilakukan secara daring melalui paskibraka.bpip.go.id. Tercatat ada 406 pendaftar yang terdiri dari pelajar SMA sederajat dari 44 sekolah di 17 kecamatan se-Kotim. Termasuk sekolah yang berada di wilayah perkebunan kelapa sawit. Setelah dilakukan seleksi administrasi dan kesehatan pada 6-19 Maret 2023 di Kantor Kesbangpol Kotim, hanya ada 398 pendaftar yang memenuhi berkas persyaratan. ”Seleksi calon anggota Paskibraka 2023 ini diberlakukan sistem gugur. Mulai dari tahap pendaftaran apabila tidak memenuhi persyaratan, misalkan surat keterangan sehat yang tidak lengkap diisi dan tidak memenuhi syarat, otomatis gugur,” katanya.
Selanjutnya, pada 27-29 Maret 2023, sebanyak 398 pendaftar mengikuti seleksi parade di Gedung Serbaguna Sampit. Peserta langsung dilatih anggota TNI Polri serta melibatkan 15 anggota Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Kotim. ”Seleksi parade terbagi menjadi enam kelompok. Setiap hari dibagi dua shift, mulai pukul 08.00-12.00 WIB dan dilanjutkan pukul 13.00-16.00 WIB. Hari ini (kemarin, Red) mereka mengikuti tes parade. Setelah itu, 5 April dilanjutkan tes Pancasila yang materi soalnya langsung dari BPIP. Ada juga tes intelegensi umum yang akan dilaksanakan 6 April 2023 di Gedung Serbaguna,” katanya.
Lebih lanjut Sanggul mengatakan, setelah seleksi parade, seleksi tes Pancasila, dan intelegensi selesai, calon anggota Paskibraka yang bertahan akan mengikuti seleksi pelatihan baris berbaris (PBB) dan seleksi kesamaptaan pada 27 April 2023 di lapangan Yonif Raider 631 Antang. Terakhir seleksi kepribadian pada 28-29 April 2023 di Balai Diklat BKPSDM Kotim. Hasilnya akan diumumkan pada 30 April 2023.
”Tahapan seleksi ini dilaporkan secara real time. Kami diberi waktu dari jam 8 pagi sampai 12 siang harus mengunggah laporan. Apabila terlambat, sistem ditutup. Seleksinya juga dilakukan ketat dengan penilaian terpusat. Contohnya, penilaian tinggi badan. Minimal perempuan tingginya 160 cm dan laki-laki 165 cm,” ujarnya. ”Mulai tahun ini, mereka yang lolos menjadi anggota Paskibraka dan menjadi alumni Paskibraka nantinya akan bertugas sebagai Duta Pancasila Purna Paskibraka Indonesia (DPPPI),” tambahnya. Seleksi yang ketat, ditambah kegiatan yang dijadikan ekstrakulikuler bergengsi itu membuat banyak peminat yang ingin mendaftar. Bahkan, tak sedikit pula Kesbangpol dilobi sejumlah pihak yang menginginkan anaknya masuk sebagai anggota Paskibraka. ”Menjadi anggota Paskibraka itu dinilai punya pamor dan poin plus, karena itu ada banyak orang tua yang mendaftar ’memaksakan’ anaknya sebagai anggota Paskibraka. Walaupun anaknya tidak mampu secara fisik kesehatan, tetap dipaksa,” ujarnya alumni Paskibraka angkatan 1982 ini.
Sebagai pejabat yang pernah dipercaya menjadi Ketua PPI Kotim Periode 2010-2020, Sanggul menuturkan, banyak pihak yang melobi agar bisa lolos sebagai anggota Paskibraka. Namun, ia menolak adanya ’titipan’ dari manapun. ”Banyak sudah yang datang ke Bupati, Wabup, termasuk saya. Ada juga yang melewati adik saya. Tapi, saya tegaskan saya tidak bisa dan mohon maaf menolak untuk ’itu’, karena ini bisa merusak sistem. Apalagi semua pendaftaran secara online, tak ada yang bisa diloloskan hanya karena titipan. Saya menginginkan mencari anggota Paskibraka yang jujur tanpa keterlibatan orang dalam atau pihak manapun,” tegasnya. (hgn/ign)