KUALA PEMBUANG - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Seruyan Hadinur, menyoroti fenomena wabah rabies di Indonesia. Dirinya pun meminta kepada pemerintah kabupaten setempat melalui dinas terkait agar melakukan pencegahan sejak dini.
“Melihat maraknya peredaran dan peningkatan kasus hewan yang terjangkit rabies di Indonesia, kami meminta kepada pemkab melalui dinas terkait agar melakukan pencegahan. Yakni penyuntikan awal terhadap hewan peliharaan maupun liar sekalipun,” ujarnya, kemarin (26/6).
Dipaparkannya, kementerian kesehatan RI mengumumkan bahwa terdapat 11 kasus kematian yang diakibatkan oleh rabies, dengan 95persen kasus rabies disebabkan oleh gigitan anjing. Kejadian luar biasa (KLB) rabies terjadi di Kabupaten Sikka dan Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur.
Saat ini diketahui bahwa jumlah kasus gigitan hewan penular rabies mencapai 31.113 kasus, 23,211 kasus gigitan yang sudah mendapatkan vaksin anti rabies, dan 11 kasus kematian akibat rabies di indonesia pada April 2023 ini, menurut data dari Kementerian Kesehatan RI.
“Saya menghimbau kepada warga Seruyan umumnya, dan masyarakat daerah pemilihan (Dapil) II, agar tetap hati-hati. Dan kepada dinas terkait agar tetap melakulan pencegahan sejak dini seperti pemberian penyuntikan kepada hewan-hewan yang berpotensi tertular rabies,” pungkas Hadinur.
Ditambahkan Ketua Fraksi PDI Perjuangan ini, Pemkab Seruyan harus tanggap terhadap meningkatnya kasus rabies ini, terlebih kepada anjing liar. (105/gus)