Setelah ditanami puluhan batang pisang, jalan di Desa Karang Mulya, Kecamatan Pangkalan Banteng, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) yang mengalami kerusakan parah mulai mendapat perhatian pemerintah. Persoalan jalan yang rusak parah tersebut disikapi langsung dengan mengadakan rapat koordinasi yang melibatkan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Tengah (Kalteng) di ruang rapat Bupati Kobar, Senin (31/7).
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Kobar, Hasyim Mualim mengatakan, usai rapat digelar penanganan di ruas jalan nasional di Kecamatan Pangakalan Banteng akan dimulai. “Kesepakatan dengan Kepala Balai Nasional, hari ini pekerjaan mulai dikerjakan, supaya tidak berdebu,” ujarnya, Selasa (1/8/2023). Dalam rapat yang juga dihadiri oleh PJ Bupati Kobar Budi Santosa dibangun kesepakatan bersama BPJN Kalteng untuk kepastian pengaspalan jalan lintas provinsi tersebut.
Menurutnya pengaspalan segera dilaksanakan paling lama pada akhir bulan Agustus tahun 2023. Pada saat pelaksanaan Camat Pangkalan Banteng diminta untuk memonitor pelaksanaannya, hal itu dimaksudkan agar penanganan dapat berjalan dengan lancar. “Paling lama akhir Agustus 2023 kita sudah aspal, itu kesepakatan dengan BPJN Kalteng,” ungkapnya. Untuk diketahui bahwa ruas jalan nasional tersebut mengalami kerusakan parah, dengan banyak lubang menganga bersebaran sepanjang lebih dari 1 kilometer, ketika kemarau seperti saat ini debu berterbangan dan membuat dagangan pedagang kotor. Meski sudah ada kejelasan terhadap pelaksanaan pekerjaan perbaikan jalan, warga Pangkalan Banteng tetap menggelar aksi untuk menyampaikan aspirasinya dengan turun ke jalan, aksi damai tersebut mendapat pengawalan ketat kepolisian.
Sementara itu tuntutan warga yang menggelar aksi damai di jalan rusak tersebut pada Selasa (1/8/2023) diantaranya meminta perbaikan jalan segera dilakukan. “Pengaspalan disegerakan, minta penyiraman minimal dua jam sekali, pengaturan lalu lintas, ada rambu atau peringatan di ruas jalan yang rusak karena sering terjadi kecelakaan. Minta kualitas aspal yang baik sesuai beban kendaraan, meminta penambahan penerangan jalan, waktu pengaspalan diminta jangan pada saat lebaran atau puasa. Karena bisa mengganggu aktivitas toko dan lain-lain,” kata Imam salah satu warga peserta aksi. (tyo/fm)