Pelaksanaan Nur Mentaya Expo diwarnai masalah parkir yang membuat pengunjung merasa tak nyaman dan dirugikan. Pemberitahuan parkit gratis yang dipasang menggunakan spanduk, ternyata palsu. Warga harus membayar biaya mencekik untuk urusan tersebut.
”Padahal saya parkir di tempat yang ada spanduknya parkir gratis, tapi saat pulang, saya disuruh bayar Rp5.000. Karena saya tidak mau berdebat, saya bayar saja,” kata Egi, salah seorang pengunjung Nur Mentaya Expo, Minggu (6/8). Dia mengaku kecewa spanduk parkir gratis hanya sekadar pajangan. Dia ingin protes pun sulit, lantaran tidak ada petugas dari Dishub atau Satpol PP Kotim.
”Tidak ada petugas di situ. Padahal, seharusnya mereka ada, sehingga ketika ada oknum yang menarik parkir, bisa kami adukan,” katanya. Warga lainnya, Sumi, juga mengakui hari pertama kegiatan Expo dipaksa membayar parkir Rp5.000. Dia sempat menolak, namun juru parkir yang ada bersikeras meminta dia membayar. ”Jujur, saya kecewa penanganan soal parkir di Sampit. Juru parkir liar dibiarkan mengintimidasi masyarakat dengan dalih pungutan parkir. Padahal, areal parkirnya di jalan milik pemerintah,” katanya.
Peri, warga lainnya juga mengalami hal yang sama. ”Saya kira bayarnya Rp2.000, meskipun ada spanduk gratisnya. Saya berikan Rp5.000, tidak ada dikembalikan, lalu saya tanya, katanya Rp5.000 itu memang tarifnya,” ujarnya. (ang/ign)