Pertahanan Kabupaten Kotawaringin Barat meminimalisir kebakaran hutan dan lahan (karhutla) bobol. Nyaris hampir setiap hari karhutla terjadi di sejumlah tempat. Sosialisasi dan edukasi terkait bahaya membuka lahan dengan cara dibakar dinilai belum maksimal. Oknum masyarakat masih mengambil kesempatan membakar lahan secara diam-diam saat cuaca terik dan panas.
Dalam tiga hari terakhir, kebakaran terjadi di Desa Kubu, Kecamatan Kumai, Desa Tanjung Putri, dan Desa Natai Baru, Kecamatan Arut Selatan. Terbaru, tim Satgas Karhutla kembali disibukkan dengan peristiwa serupa di lahan kosong perumahan Jati Mas dan di kawasan Perumahan Pinang Merah, Kelurahan Madurejo, Minggu (13/8). Kabid Logistik dan Kedaruratan BPBD Kobar Martogi Sialagan mengatakan, karhutla di Desa Natai Baru menghanguskan vegetasi semak belukar, ilalang, dan perkebunan kelapa sawit masyarakat. ”Pembukaan dan pembersihan lahan oleh masyarakat menjadi faktor utama terjadinya karhutla. Termasuk di Desa Natai Baru,” katanya.
Tidak kurang dari 2,5 hektare area lahan dan perkebunan kelapa sawit masyarakat hangus dilalap api. Tim gabungan dari BPBD Kobar, Balakar Huma Singgah Itah, dan dibantu aparatur Desa Natai Baru, dapat melokalisir api hingga meredup. Meski asap masih keluar dari dahan pohon yang terbakar, kondisi tersebut dinilai sudah tidak membahayakan. Tim kembali ke posko saat malam. ”Pagi hari tadi dilakukan pengecekan untuk memastikan api padam. Namun, belum selesai pengecekan mengingat area yang luas, ada informasi kebakaran lahan masuk ke anggota,” ungkapnya.
Tim kemudian bergeser dan informasi yang masuk ada dua lokasi terbakar di sekitar permukiman Perumahan Pinang Merah Madurejo, serta Perumahan Jati Mas Pasir Panjang. Penanganan cepat membuat api tidak sempat meluas. Namun, kebakaran lahan kosong dekat permukiman tersebut sempat membuat panik warga perumahan. ”Tadi kami gunakan gebyok dari ranting pohon untuk memadamkan api di gang XXI Pinang Merah, dan di Perumahan Jati Mas saat ini api sudah berhasil dipadamkan,” ujarnya.
Dia menambahkan, kondisi personel TRC BPBD Kobar dalam kondisi kelelahan, karena dalam satu bulan terakhir tidak berhenti memadamkan karhutla. Bahkan, dalam satu pekan mereka hanya melakukan penanganan di satu titik, seperti di Desa Kubu. Karhutla di Kobar yang terjadi sepanjang tahun ini telah menghanguskan lebih dari 600 hektare area hutan dan lahan di sejumlah desa dan kelurahan. (tyo/ign)