Kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Kotawaringin Barat semakin parah. Sejak pagi, asap karhutla terlihat membumbung tinggi ke angkasa. Kebakaran terjadi di tiga lokasi, yakni Natai Pelingkau Kelurahan Baru, Sampuraga Baru, dan terparah di Desa Medang Sari, Kecamatan Arut Selatan. Amuk api di wilayah itu terus meluas.
Tim gabungan dan warga sekitar belum berhasil memadamkan api. Vegetasi terbakar berupa bambu, semak belukar, dan rumput ilalang, dengan permukaan atas dan bawah tanah gambut tipis yang terbakar. Kabid Logistik dan Kedaruratan BPBD Kobar Martogi Sialagan mengatakan, kebakaran di Desa Medang Sari berada di area salah satu perusahaan besar swasta kelapa sawit. Api dikabarkan semakin mendekati area perkebunan kelapa sawit. ”Kami dilaporkan HRD di salah satu perusahaan besar swasta kelapa sawit, bahwa terjadi karhutla di area mereka. Hari ini (kemarin, Red) sudah memasuki hari kedua,” ujarnya.
Dia melanjutkan, pada hari pertama kebakaran di Medang Sari, hutan di area tersebut terbakar seluas 45 hektare. Belum terhitung luasan kemarin. Itu pun baru beberapa titik yang berhasil dipadamkan. Tim gabungan masih terus berupaya melokalisir dan menghalau api yang mendekati permukiman. ”Ada beberapa titik yang sudah berhasil dipadamkan, sementara ini ada tujuh titik yang terbakar di satu area Medang Sari. Harus dilakukan pemadaman besok hari, karena memungkinkan merambat ke arah pemukiman,” katanya. Karhutla yang terjadi di Medang Sari menyebabkan kabut asap tebal dengan radius ratusan meter dari lokasi kebakaran. Untuk kebakaran di lokasi lainnya, Sampuraga Baru, disebabkan bakaran sampah. Pembakaran sampah yang dilakukan tanpa pengawasan membuat api merembet dan membakar semak dan pohon di hutan kecil belakang tempat pembuangan sampah di tepi jalan tersebut. (tyo/ign)