SAMPIT - Warga Desa Ramban, Kelurahan Bagendang Tengah, Kecamatan Mentaya Hilir Utara, mengaku kewalahan memberi makan ular sanca raksasa yang mereka tangkap. Sebab sekali makan, ular tersebut bisa menghabiskan dua sampai tiga ekor ayam hidup.
”Cukup berat bagi kami, karena ular cuma mau makan ayam hidup. Di sini ayam hidup harganya per ekor minimal Rp 60 ribu,” keluh Johansyah, warga penemu ular, Sabtu (19/9).
Hampir sepekan setelah ular ditangkap, ular itu hanya diberi makan beberapa kali. Sedangkan saat ini warga hanya mengandalkan penghasilan berkebun semata. Sedangkan saat ini musim kering masih berlangsung. ”Kami berharap ada yang bersedia memelihara ular ini. Karena saat ini kami kesulitan bahkan untuk membuat kandangnya saja kami tak mampu,” ujarnya.
Saat ini, warga yang menangkap mengaku bingung hendak diapakan ular raksana tersebut. Warga sempat ingin menjual, namun harganya masih tak sebanding dengan kerja keras untuk menangkapnya. Dan jika dilepas, dikhawatirkan mati sia-sia terkena kebakaran lahan. “Mungkin habitatnya terkepung api. Kami tidak punya dana untuk menangkarnya, kecuali ada pihak yang bersedia membelinya,” tandas Johansyah.
Diberitakan sebelumnya, seekor ular sanca kembang (Python Reticulatus) sepanjang tujuh meter dengan bobot sekitar 100 kilogram berhasil ditangkap warga Ramban, Kelurahan Bagendang Tengah, Kecamatan Mentaya Hilir Utara.
Johansyah warga Desa Ramban menceritakan ular raksasa ini pertama kali ditemukan oleh Darsah saat memadamkan api di hutan yang terbakar atau sekitar 500 meter dari pemukiman penduduk pada Selasa (15/9) lalu. Ular itu ditemukan di semak di bawah rimbunan tumbuhan rotan. (oes/fin)