Menurunnya debit air Sungai Arut dan Lamandau, membawa berkah bagi masyarakat tradisional di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar). Mereka mencari ikan dengan cara menangkap ikan yang terjebak di kubangan air. Surutnya air sungai Arut dan Lamandau di Kecamatan Arut Selatan dan Kotawaringin Lama hingga ke anak-anak sungai membuat berbagai jenis ikan tidak mampu keluar dari habitatnya.
Kondisi itulah yang dimanfaatkan masyarakat, karena tidak perlu bersusah payah mencari ikan, ratusan ikan dalam sekejap mampu mereka pindahkan dari kubangan air bercampur lumpur ke dalam kadut (tempat ikan) dengan menggunakan kedua tangan mereka. Salah seorang masyarakat tradisional bantaran Sungai Arut, Itam Marhadi menjelaskan budaya melopak sudah dilakukan oleh masyarakat Kotawaringin Barat dan masyarakat bantaran sungai Arut sejak dahulu dan dilakukan turun temurun.
“Saat anak sungai surut, ada beberapa titik di aliran anak sungai itu yang terdapat genangan-genangan air, biasanya ikan-ikan tersebut berkumpul ditempat tersebut, melopak ini sudah dilakukan masyarakat sejak dahulu,” terangnya, Senin (11/9/2023). Warga Kotawaringin Lama, Umi Naska menyampaikan ia bersama masyarakat berbondong-bondong menuju salah satu anak sungai Lamandau yang mengering, untuk mencari ikan dengan melopak.
Menurutnya berbagai jenis ikan terdapat di lopak-lopak (genangan air) di anak sungai tersebut, seperti ikan Tebakang, ikan Gabus, ikan Kapar dan Ikan Pepuyu. “Ini berkah Sungai yang kering, jadi kita hanya menuju lopak-lopak dan dengan tangan kita tangkap ikan-ikan tersebut, bisa juga menggunakan Halau (jaring ikan),” ujarnya. Disampaikannya bahwa melopak ini tidak bisa dilakukan setiap waktu, karena harus melihat kondisi air di anak sungai dan saat air kering baru bisa dilakukan karena ikan-ikan akan berkumpul di tempat yang terdapat airnya. (tyo/fm)