Pemilihan kepala desa (pilkades) digelar serentak di 76 desa yang tersebar di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Banyak wajah baru yang mengalahkan para petahana atau incumbent. “Hasil hari ini incumbent banyak yang tumbang. Banyak wajah baru dan kaum muda-muda. Pleno di kecamatan sudah, dan saat ini kami masih merekap,” kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Kotawaringin Timur Raihansyah.
Sebagai contoh, Supardi selaku petahana di Desa Patai Kecamatan Cempaga dikalahkan oleh pendatangkan baru Hendrik. Sementara di Kecamatan Parenggean, dari empat kades lama yang mencalon, hanya dua orang yang menang, yakni Slamet Harianto di Desa Bandar Agung dengan total suara 345 suara, dan Husni Tamberin di Desa karang Sari dengan perolehan sebanyak 620 suara. Camat Parenggean Siyono mengatakan, dua kades lama di Desa Bajarau dan Desa Sari Harapan kalah. Sedangkan kades lama di Desa Karang Tunggal, Desa Bukit Harapan, dan Barunang Miri tidak mencalon.
Sementara itu Camat Antang Kalang Sony Dehen mengatakan ada 10 desa yang melaksanakan pilkades di wilayahnya. Adapun kades incumbent yang kembali mencalonkan diri dalam pilkades yaitu di Desa Tumbang Gagu, Buntut Nusa, Tumbang Ramei, Tumbang Ngahan,Mulai Agung dan Tumbang Kalang. Pemilihan kepala desa serentak di Kotim dilaksanakan di 76 desa dengan jumlah DPT sebanyak 70.752 orang, terdiri dari pemilih laki-laki 37.011 orang dan jumlah pemilih perempuan 33.741, dengan jumlah calon kades sebanyak 253 orang, dan 204 tempat pemungutan suara (TPS). Bupati Kotim Halikinnor dan Wakil Bupati Kotim Irawati Irawati langsung melakukan pemantauan pemungutan suara di sejumlah TPS di Kecamatan Cempaga Hulu dan Kecamatan Parenggean, Sabtu (23/9). Diantaranya di TPS 02 Desa Bapeang, TPS 02 Desa Eka Bahurui Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, TPS 01 Desa Bajarum Kecamatan Kotabesi, TPS 03 dan TPS 02 Desa Rubung Buyung Kecamatan Cempaga.
“Saya bersama Forkopimda meninjau atau mengawasi pelaksanaan pilkades serentak. Semua pelaksanaan pemungutan suara berjalan dengan lancar, tertib, dan aman,” kata Halikinnor. Kehadiran orang nomor satu di Kotim itu menjadi daya tarik sendiri bagi warga. Halikinnor juga dengan senang hati menerima ajakan warga untuk foto bersama. Bahkan saat berada di salah satu TPS, tanpa adanya komando, kegiatan sempat berhenti seketika, tak ada satupun warga yang masuk untuk menyoblos. Kehadiran bupati sudah menyita perhatian mereka. Halikinnor mempersilakan petugas untuk melanjutkan kegiatan tersebut. Petugas pun melanjutkan dengan menyampaikan pengumuman bagi pemilih yang belum menyerahkan undangan untuk segera mendatangi petugas agar dapat melakukan pencoblosan di bilik suara. “Silakan saja sambil dilanjutkan,” ucap Halikinnor saat itu.
Halikinnor berharap lancarnya kegiatan tidak hanya pada saat pencoblosan pilkades saja, tetapi sampai pada perhitungan suara. “Mudah-mudahan sampai perhitungan suara, tidak terjadi sengketa apapun. Kita yakin karena masyarakat kita mengerti masalah politik. Apalagi Pilkades ini bukan hal baru justru Pilkades ini dari zaman dulu sejak adanya desa sudah diselenggarakan pemilihan secara langsung, justru Pilkada dengan Pilpres yang belakangan,” ungkapnya.
Besar harapan agar tidak ada permasalahan dalam proses pemungutan suara. Sebab menurutnya berbeda pilihan adalah hal yang biasa. Baginya tujuan yang utama adalah tetapi bagaimana bisa membangun desa lebih baik lagi. “Alhamdulillah sampai saat ini semua berjalan aman dan kondusif,” imbuhnya. Halikinnor menekankan bahwa siapapun nantinya yang menjadi calon kepala desa merupakan yang terbaik yang ada di desa. Menang kalah dalam suatu pemilihan, hal yang wajar. Diharapkan pihak yang menang tidak jumawa atas kemenangannya, karena ada beban yang menanti untuk bisa membangun desanya lebih baik dari sebelumnya. Sementara bagi pihak yang kalah, Halikinnor juga berharap agar bisa menerima segala keputusan dengan besar hati.
“Namanya pemilihan pasti ada yang menang, ada yang kalah. Apapun yang terjadi, setelah pelaksanaan mari kita bersatu lagi untuk untuk membangun desa ini,” tandasnya. Hampir semua petugas yang berjaga di TPS yang dikunjungi oleh Bupati Kotim bersama rombongan tampak rapi mengenakan baju seragam. Lokasi pemilihan pun dirancang senyaman mungkin bagi para pemilih. Pemungutan suara dilaksanakan sejak pukul 07.00 WIB – 13.00 WIB. Selanjutnya pemilih yang terdaftar sebagai pemilih tambahan itu diberikan waktu sejak pukul 12.00 WIB – 13.00 WIB.
Salah satu warga Desa Eka Bahurui Kecamatan Mentawa Baru Ketapang Imam yang menyalurkan hak pilihnya di TPS 02 mengaku telah mencoblos pada pukul 07.30 WIB. Dibuktikan dengan jari kelingking tangan sebelah kirinya yang telah ditandai tinta biru. “Saya berharap kades terpilih dapat menjalankan amanah dengan baik,” ujarnya. (yn/hgn/yit)