Suasana mencekam kembali menyelimuti Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar). Hujan deras disertai petir membuat warga ketakutan. Petir juga menyambar beberapa jaringan induk milik PT PLN hingga aliran listrik padam total. Kepala Stasiun Meteorologi (Stamet) Bandara Iskandar Pangkalan Bun Aqil Ikhsan mengatakan, saat hujan terjadi terdapat awan cumulonimbus (awan hujan) yang tebal. Awan itu memicu petir. Saat hujan deras turun, tercatat terjadi sambaran petir sebanyak lebih dari 10 ribu kali dengan radius 250 kilometer.
Menurutnya, hujan disertai badai petir yang terjadi bukan dampak dari gelombang rossby yang terjadi dua hari lalu, tapi disebabkan konvergensi dan kelembapan udara yang tinggi (RH). “Gelombang rossby sudah tidak aktif lagi di wilayah Kotawaringin Barat dan sekitarnya, dan hujan dengan intensitas ringan dan sedang terjadi hingga dua hari ke depan,” bebernya.
Mengingat bahwa cuaca saat ini terbilang ekstrim dia meminta kepada masyarakat untuk selalu waspada kondisi cuaca, dikarenakan masa peralihan (pancaroba), mengakibatkan perubahan cuaca sangat cepat. Saat hujan disertai petir, dia meminta warga tidak menghidupkan telepon seluler, tidak bersandar ke dinding yang basah, dan menghindari lapangan terbuka atau tempat yang tinggi, serta tidak berada di dekat benda tinggi seperti pohon. “Selain itu tubuh dalam kondisi basah dan dekat dengan alat elektronik seperti TV yang tersambung ke listrik jadi induksi sambaran petir,” pungkasnya. (tyo/yit)