Mencegah luapan banjir di wilayah perkotaan, Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PUPRPRKP) Kabupaten Kotawaringin Timur terus melakukan normalisasi pengerukan saluran drainase di Sei Mentawa dan Sei Baamang. ”Dua hari ini kami mengerjakan pembersihan saluran drainase di Sei Mentawa yang dipenuhi rumput gulma. Normalisasi dilakukan secara manual. Pekerja lapangan turun nyebur membersihkan gulma yang menghambat saluran air,” kata Suhardiyono, Pengawas Teknis Jalan dan Jembatan Dinas PUPRPRKP Kotim, Kamis (26/10/2023).
Pihaknya menurunkan sembilan pekerja lapangan, satu sopir, dan enam operator lapangan, serta ekskavator untuk membantu mengangkut gulma yang menumpuk. ”Pekerja ada yang nyebur membersihkan gulma, dibawa, dikumpulkan di tepian jembatan dan diangkut menggunakan bantuan alat berat ke dalam truk,” katanya. Musim hujan di Sampit selalu rawan menimbulkan genangan banjir yang meluap hingga jalan karena tak lancar drainase. Dalam delapan hari terakhir, Sampit dan sekitarnya kerap diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga deras.
Pantauan Radar Sampit, Selasa (24/10) siang lalu, saat hujan deras mengguyur, Jalan Anggur II, Anggur III, sebagian Jalan Tartar tergenang. Aspal jalan hingga tak terlihat karena air setinggi sekitar 20-30 cm. Belum diketahui, saluran air mana yang terjadi penyumbatan, sehingga mengakibatkan air hujan meluap hingga menutupi permukaan jalan. Suhardiyono mengatakan, selain membersihkan saluran drainase Sei Mentawa di Jalan HM Arsyad, pihaknya juga melakukan normalisasi drainase di sepanjang saluran Sei Baamang. Normalisasi dikerjakan pada September lalu menggunakan ekskavator amfibi.
”Normalisasi Sei Baamang menggunakan ekskavator amfibi masih berjalan. Minggu depan dilanjutkan mengerjakan saluran drainase di Jalan Bumi Raya sampai Puskesmas Baamang II. Setelah saluran drainase di Sei Baamang selesai, dilanjutkan menangani drainase di Sei Mentawa dan sekitar Kota Sampit,” katanya. (hgn/ign)