SAMPIT – Masyarakat Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) diingatkan waspada terhadap penyakit demam berdarah dengue (DBD). Wakil Bupati Kotim Irawati mengimbau agar menjaga kebersihan lingkungan yang berpotensi menjadi sarang nyamuk penyebab penyakit menular tersebut.
”Saat musim peralihan dari kemarau ke musim penghujan, serangan penyakit DBD rawan terjadi. Apalagi musim seperti sekarang ini. Saya minta masyarakat waspada terhadap penyakit yang timbul pada musim peralihan, terutama pada usia anak-anak, balita, dan bayi," kata Wakil Bupati Kotim Irawati di sela membesuk anak dari Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kotim yang terkenda DBD di IGD RSUD dr Murjani Sampit, Kamis (2/10).
Irawati menuturkan, warga patut mewaspadai penyakit di musim peralihan seperti sekarang, seperti DBD. Sebab, serangan penyakit itu tidak dapat diprediksi dan rentan terjadi.
”Agar jentik nyamuk penyebab penyakit DBD tidak berkembang biak, masyarakat harus menjaga kebersihan lingkungan," katanya.
Hujan sering berpotensi menyisakan genangan air yang dapat menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk penyebab DBD. Belum lagi sampah rumah tangga, seperti bekas kaleng, botol ataupun ban bekas yang dapat menjadi salah satu media bersarangnya bibit penyakit, karena adanya air yang tergenang di dalamnya.
”Kami mengimbau masyarakat rajin membersihkan lingkungan sekitar, memilah sampah yang berpotensi menjadi sarang nyamuk dan menguburkan. Termasuk membersihkan secara berkala tempat penampungan air di rumah masing-masing," katanya.
Kemudian, lanjutnya, dalam mengantisipasi ataupun mencegah penyakit di tengah masyarakat, hendaknya menjaga kebersihan lingkungan. Termasuk berbagai jenis makanan yang dikonsumsi. Alasannya, kebersihan lingkungan dan makanan menjadi salah satu faktor pemicu timbulnya penyakit.
”Makanan dijaga, konsumsi makanan yang sehat bergizi, banyak minum air putih, konsumsi buah dan sayur untuk meningkatkan imunitas tubuh," katanya.
Untuk mengantisipasi berbagai penyebaran penyakit yang rentan timbul saat musim peralihan, Dinas Kesehatan Kotim telah melakukan berbagai langkah antisipasi, antara lain melakukan larvasidasi, memaksimalkan gotong royong dan menyosialisasikan penyebab serangan DBD.
Juga penerapan 3M plus, yakni menguras atau membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air, menutup rapat tempat-tempat penampungan air, memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk yang menularkan demam berdarah. Plus-nya yaitu kegiatan pencegahan DBD lainnya seperti menaburkan bubuk larvasidasi. (yn/ign)