Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Bandara Haji Asan Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur memberikan peringatan kewaspadaan kepada masyarakat terhadap perubahan cuaca ekstrem yang akan terjadi pada awal musim hujan. Kepala BMKG Kotim Musuhanaya mengatakan cuaca ekstrem berpotensi besar terjadi di awal musim hujan. Mulai dari hujan lebat disertai petir dan angin kencang. Arah angin bertiup sangat bervariasi, sehingga mengakibatkan kondisi cuaca bisa dengan tiba-tiba berubah dari panas ke hujan atau sebaliknya.
”Awan cumulonimbus biasanya tumbuh di saat pagi menjelang siang, bentuknya seperti bunga kol, warnanya ke abu-abuan dengan tepian yang jelas. Namun, menjelang sore hari, awan ini akan berubah menjadi gelap yang kemudian dapat menyebabkan hujan, petir, dan angin kencang,” ujar Musuhanaya, Kepala BMKG Kotim, Jumat (3/11). Seperti pada pantauan Radar Sampit Jumat (3/11) pagi hingga siang cuaca serah berawan tidak terlalu panas, namun sekitar jam 15.30 WIB sore, hujan deras mengguyur Kota Sampit dan sekitarnya. Hujan berlangsung kurang lebih 40 menit dan sampai hari berganti malam cuaca mulai mereda, meskipun masih terdengar suara rintik-rintik gerimis dari atap genteng.
“Masyarakat Kotim tetap harus waspada dan hati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem, mengingat dampaknya bisa menimbulkan banjir, genangan, angin kencang, pohon tumbang, hingga jalan licin,” ujarnya. Benar saja, pada Selasa (31/10) lalu, Kecamatan Parenggean diguyur hujan deras sertai angin kencang yang memporak-porandakan tenda-tenda kafilah MTQ ke-54 tahun tingkat Kabupaten Kotim yang digelar di Lapangan Antang Tualan mulai 28 Oktober-1 November 2023 lalu.
“Potensi angin kencang tentu selalu ada terutama ketika pertumbuhan awan hujan atau awan cumulonimbus awan CB kaya bunga kol warna hitam biasanya itu salah satu indikasi akan terjadinya angin kencang yang harus diwaspadai masyarakat,” ujarnya. Prakirawan Cuaca BMKG Kotim Rahmat Wahidin Abdi menambahkan Kabupaten Kotawaringin Timur sudah memasuki awal musim hujan sejak Dasarian II Oktober yang dimulai diwilayah utara Kotim, Dasarian III Oktober diwilayah tengah dan Dasarian I November diwilayah selatan Kotim. Dan, puncak musim hujan diprediksi terjadi pada Desember 2023 di wilayah utara dan tengah dan di wilayah selatan Kotim akan terjadi pada Januari 2024.
“Awal musim hujan di wilayah tengah yang meliputi Kecamatan Baamang dan MB Ketapang sudah dimulai sejak Dasarian III Oktober lalu yang dilihat dari parameter curah hujan per dasariannya. Untuk prediksi cuaca dalam tiga hari kedepan mulai 3-5 November 2023 berpotensi hujan ringan hingga sedang diwilayah Kotim dan pada 6-9 November 2023, cuaca secara umum cerah berawan, namun masih ada potensi hujan ringan. Informasi cuaca akan kami update lagi secara berkala di website dan sosial media kami,” tandas Rahmat. (hgn/ign)