Tabir kasus penemuan anak perempuan kekurangan gizi di Sampit akhirnya tersingkap. Balita itu diduga menjadi korban kekejaman ibu tirinya. Polisi telah mengamankan perempuan yang diduga menindas anak yang kini dalam penanganan penuh Pemkab Kotim tersebut. Perkara kekerasan dalam rumah tangga itu terungkap dari tetangga terduga pelaku. Menurutnya, balita tersebut kerap dianiaya ibu tirinTabir kasus penemuan anak perempuan kekurangan gizi di Sampit akhirnya tersingkap. Balita itu diduga menjadi korban kekejaman ibu tirinya. Polisi telah mengamankan perempuan yang diduga menindas anak yang kini dalam penanganan penuh Pemkab Kotim tersebut. Perkara kekerasan dalam rumah tangga itu terungkap dari tetangga terduga pelaku. Menurutnya, balita tersebut kerap dianiaya ibu tirinya dengan cara dipukul dan kekerasan lainnya.
”Ibu tirinya yang sering menyiksa anak itu. Saya sampai tidak tega melihatnya. Sampai-sampai anak itu kesakitan. Sementara ayahnya cuma diam saja,” kata tetangga korban yang minta identitasnya tak disebutkan, Senin (6/11). Pernyataan tetangga pelaku sekaligus mengonfirmasi bekas luka yang diderita balita tersebut saat ditemukan. Sejumlah bagian tubuhnya memar, seperti kepala, leher, dan hidung. Korban yang kurus kering kekurangan gizi juga diduga bagian dari kejamnya asuhan sang ibu angkat.
Kapolsek Baamang Iptu Fedrik Liano mengatakan, pelaku telah diamankan di Mapolsek Baamang untuk menjalani pemeriksaan. Dia menolak membeberkan secara rinci kasus tersebut, karena masih dalam penyelidikan. ”Saat ini kami masih melakukan pemeriksaan. Nanti disampaikan lebih lanjut,” kata Fedrik. Bocah malang itu ditemukan warga terlantar di Jalan Ir Soekarno km 8, Sampit, Rabu (1/11/2023) lalu. Kabar penemuan itu langsung menyebar dan sampai ke Wakil Bupati Kotim Irawati. Orang nomor dua di Bumi Habaring Hurung tersebut langsung mendatangi sang anak saat dirawat tim medis.
Menurut Irawati, anak tersebut mengalami trauma. Indikasinya, ketakutan ketika ada orang yang mendekatinya. ”Dia lihat orang sekitar takut. Dia mau satu orang saja yang mendekat. Berarti trauma,” katanya. (sir/ign)