SAMPIT - Sistem informasi pendataan terpadu-usulan keluarga miskin (SIPET ULIN) merupakan inovasi berbasis digital android untuk menyediakan data terpadu tentang kemiskinan. Data ini akan memberikan manfaat untuk meningkatkan efektivitas program pengentasan kemiskinan.
Kepala Dinas Sosial Kotim Wiyono menuturkan, penduduk Kotim tahun 2023 semester 1 berjumlah 433.679 jiwa. Jumlah penduduk miskin 27,26 persen di tahun 2022 berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS).
"Mengamati tren 2017-2023 data kemiskinan Kotim cukup tinggi yaitu 27,26 persen, jauh di atas rata-rata nasional. Atas dasar ini dibuatlah aplikasi SIPET ULIN," ujar Wiyono.
Menurutnya, dengan jumlah penduduk miskin tersebut perlu adanya data valid agar bantuan pemerintah bisa tepat sasaran.
"SIPET ULIN merupakan inovasi transformasi berbasis digital android untuk menyediakan data terpadu kemiskinan yang secara efektif akan memberikan manfaat dalam penyediaan data kemiskinan yang valid dan sebagai acuan untuk meningkatkan efektivitas intervensi program pengentasan kemiskinan di Kotim," ungkapnya.
Kotim dengan segala sumber daya alam yang melimpah masih dihadapkan pada masalah yang cukup serius yakni tingginya kemiskinan.
"Ketika kita berbicara tentang penanganan kemiskinan, data adalah kunci. Tanpa data yang akurat dan komprehensif, langkah-langkah penanggulangan kemiskinan akan sulit untuk direncanakan dan diimplementasikan," terangnya.
Aplikasi SIPET ULIN untuk mengidentifikasi dan menyuguhkan database kemiskinan. Diharapkan adanya aplikasi SIPET ULIN dapat mempermudah pendataan warga miskin yang berhak atas bantuan dari pemerintah.
"Dengan kehadiran sistem ini sinergisitas organisasi perangkat daerah untuk merencanakan dan mengoordinasikan program kementerian, lembaga, provinsi, kabupaten, desa, kelurahan dan swasta bisa tepat sasaran," terangnya.
SIPET ULIN memberikan data yang lebih akurat dan terperinci mengenai keluarga miskin. Informasi ini tidak hanya mencakup jumlah keluarga yang memerlukan bantuan, tetapi juga karakteristik, demografis dan sosial yang akan membantu dalam merancang program-program yang lebih tepat sasaran.
"Diharapkan bahwa dengan adanya SIPET ULIN dapat mengatasi masalah kemiskinan yang telah berlangsung selama bertahun-tahun," sebutnya.
Menurutnya, hal ini akan membuka pintu bagi masyarakat Kabupaten Kotim yang merasa miskin untuk memiliki harapan yang lebih baik dan meningkatkan kualitas hidup mereka.
"Menangani kemiskinan adalah kerja bersama dari pemerintah, masyarakat, organisasi sosial. SIPET ULIN hanyalah alat yang berguna jika digunakan dengan baik dan didukung oleh berbagai pihak," ungkapnya. (yn/yit)