SAMPIT – Dari 21 puskesmas di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), masih ada beberapa puskesmas di wilayah ini yang kekurangan tenaga dokter. Hal tersebut membuat puskesmas mengandalkan perawat dan bidan sebagai tulang punggung pelayanan kesehatan.
Kepala Dinas Kesehatan Kotim Umar Kaderi Kaderi mengatakan, kekurangan tenaga dokter terjadi khususnya di wilayah pelosok Kotim. Karena itu, pihaknya berusaha untuk tetap dapat memberikan pelayanan dokter kepada masyarakat setempat dengan mendatangkan dokter dari puskesmas lain.
”Di wilayah pelosok memang persoalan kita terkait dengan kurangnya tenaga dokter. Khususnya di Puskesmas Tumbang Panyahuan itu dokter tidak ada. Tapi, kami menyiasati dengan kunjungan dokter pada puskesmas terdekat," kata Umar.
Menurutnya, kunjungan dokter ke puskesmas yang tidak memiliki tenaga dokter itu dilakukan melihat dari situasi yang ada. Bisa dilakukan satu minggu atau satu bulan satu kali.
”Kunjungan dokter bisa satu minggu sekali, bisa satu bulan sekali. Kami melihat situasi. Yang jelas mereka tetap memberikan pelayanan kepada puskesmas yang belum ada dokternya dengan paruh waktu, jadi tidak setiap hari mereka disana," ujarnya.
Meski kekurangan tenaga dokter, Umar tetap mengapresiasi puskesmas yang memberikan pelayanan kesehatan maksimal kepada masyarakat.
”Kami tetap mengapresiasi bahwa mereka untuk memberikan pelayanan kesehatan maksimal meskipun dengan tidak adanya dokter," ucapnya.
Umar menambahkan, selain kekurangan dokter umum, masih ada puskesmas di Kotim yang tidak memiliki dokter gigi. Pihaknya telah mengusulkan kepada pemerintah pusat terkait dengan hal tersebut.
”Masih ada puskesmas yang tidak ada dokter giginya dan kita sudah mengusulkan ke pemerintah pusat untuk melengkapi semua tenaga kesehatan sesuai dengan standarnya. Kemudian, kami juga membuat analisis jabatan (anjab) dan analisis beban kerja (ABK) untuk kebutuhan tenaga di lapangan," katanya. (yn/ign)