SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menggelar upacara dalam rangka memperingati hari ulang tahun (HUT) Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) ke-52, Hari Guru Nasional ke-29, dan Hari Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) di lapangan Kantor Bupati Kotim, Rabu (29/11) pagi.
Bupati Kotim Halikinnor sebagai inspektur upacara memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada panitia pelaksana upacara karena menampilkan defile yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
“Upacara berjalan khidmat dan lancar dan saya berikan apresiasi kegiatan tahun ini, ada perubahan yang lebih baik baik dari tahun-tahun sebelumnya, dimana panitia menampilkan defile. Itupun karena lapangan terbatas, setiap SOPD dibatasi hanya 18 orang. Kalau mengumpulkan ASN dan PNS tentu sangat banyak dan lapangan kantor tidak cukup menampungnya,” kata Halikinnor.
Sebagaimana diketahui, Korpri berdiri berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 82 Tahun 1971 tepatnya pada 29 November 1971. Namun, cikal bakal Hari Korpri sudah bermula dari masa penjajahan Kolonial Belanda. Pada masa pemerintahan Hindia Belanda, kedudukan pegawai sebagai kaum bumi putera berada di kelas bawas karena pengadaannya didasarkan pada kebutuhan penjajah. Kemudian, kekuasaan Belanda beralih kepada Jepang yang mana secara otomatis pegawai pemerintah eks Hindia Belanda dipekerjakan oleh pemerintah Jepang. Dan, pembentukan Hari Korpri dimulai setelah Jepang menyerah kepada Sekutu pada 17 Agustus 1945 yang pada tanggal dan bulan itu diperingati sebagai Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.
Tahun ini, peringatan Korpri mengambil tema, “Korprikan Indonesia” dengan harapan para anggota Korpri lebih semangat dalam bekerja dan berkontribusi melayani kepentingan publik dan mewujudkan fungsinya sebagai perekat persatuan bangsa terutama menghadapi tahun politik.
“Anggota Korpri agar tidak terkotak-kotak pada kepentingan tertentu, tetap fokus memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh masyarakat. Harapan saya, Korpri mampu menjawab tantangan zaman ini dengan memperkuat kompetensi digital dan budaya digital pada seluruh ASN di Koim dengan membentuk layanan digital pemerintah secara terpadu dengan mengutamakan kebutuhan masyarakat,” kata Halikinnor.
Harapan juga disampaikan Halikinnor kepada pada guru di Kotim yang tergabung dalam organisasi PGRI Kotim. Guru menjadi aktor utama dan penting yang memainkan peran strategis, guru merupakan profesi yang menjadi suluh terbaik agar bangsa dapat terus berjalan menuju arah yang dicita-citakan.
“PGRI berada pada situasi dan zaman yang telah berubah. Pengurus dan anggota PGRI di semua tingkatan harus adaptif dalam merespon segala perubahan dengan saling belajar dan berbagi dengan sesama guru,” ujarnya.
Di samping itu, PGRI juga dituntut aktif melakukan kegiatan peningkatan kompetensi seperti bimtek, diklat, lokakarya dan seminar bagi guru dan tenaga pendidikan.
“Harapan saya guru di Kotim agar terus meningkatkan pengetahuan dan bisa mennyesuaikan perkembangan zaman, guru di pedalaman dituntut melek teknologi. Dan, mendekati tahun politik ini, saya berpesan kepada seluruh ASN agar tidak berpolitik praktis, tetap gunakan hak pilih dan berpegang pada aturan dengan menjaga netralitas,” katanya.
“Dirgahayu Korpri ke-52, PGRI ke-78, dan Hari Guru Nasional ke-25 untuk seluruh anggota Korpri dan guru di seluruh wilayah Kotim,” tutupnya.
Seusai upacara, Bupati Kotim Halikinnor dan Wakil Bupati Kotim Irawati dan sejumlah pejabat lainnya juga melepas keberangkatan 11 orang Kontingen Pramukan Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kotim yang akan mengikuti Jambore Internasional di Brunai Darussalam dalam waktu dekat ini. (hgn/yit)