Tidak jelasnya penanganan ruas jalan lingkar selatan perlu diatasi dengan alternatif solusi lain. Salah satunya dengan melibatkan swasta ”mengeroyok” perbaikan jalan melalui pembentukan konsorsium. ”Kalau menunggu dari provinsi sepertinya sulit. Kami sarankan Pemkab Kotim membentuk konsorsium dengan melibatkan pihak ketiga untuk pembangunan jalan itu secara maksimal,” kata Rudianur, Wakil Ketua DPRD Kotim, Jumat (15/12/2023).
Rudianur menuturkan, jika hal demikian tidak dilakukan, ancamannya kerusakan jalan di dalam kota akan lebih parah karena sering dilintasi angkutan berat. Ruas yang bakal lebih dulu rusak, seperti Jalan Kapten Mulyono, HM Arsyad, dan Tjilik Riwut. ”Kalau kita hitung anggaran jika terjadi kerusakan dan perbaikan kembali di jalan itu, tidak cukup di angka Rp30 miliar. Maka itu lebih baik awal tahun ini segera keroyokan di jalan lingkar selatan. Saya yakin ini akan berjalan dengan baik dan pihak ketiga akan turut berpartisipasi,” katanya.
Seperti diberitakan, ruas jalan lingkar selatan hingga kini tidak jelas penanganannya. Rencana pembangunan Pemprov Kalteng tahun ini meleset total. Akibatnya, ruas itu semakin rusak parak dan truk angkutan berat menerobos jalanan Kota Sampit. (ang/ign)