Angka kecelakaan di Kabupaten Kotawaringin Timur sepanjang tahun ini meroket, yakni mencapai 215 kasus. Jumlah itu meningkat dua kali lipat dibandingkan tahun 2022 yang tercatat sebanyak 143 kasus. Wakapolres Kotim Kompol Yosep Thomas Tortet menyampaikan hal itu dalam rapat evaluasi akhir tahun yang digelar Pemkab Kotim bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di Aula Rumah Jabatan Bupati Kotim.
Yosep mengatakan, dari angka kasus laka yang terjadi, sebanyak 93 korban meninggal dunia. Angka itu juga meningkat dibandingkan tahun 2022 yang sebanyak 68 korban tewas. Kemudian, korban luka berat juga meningkat dengan total delapan kasus, jauh lebih banyak dibandingkan 2022 yang hanya satu kasus. Adapun korban luka ringan sebanyak 280 kasus, lebih banyak dibandingkan 2022 dengan 178 kasus. ”Dari kerugian material tahun ini juga mengalami peningkatan 44 persen atau sebesar Rp690.800.000 dibandingkan 2022 sebesar Rp478.300.000,” ujarnya.
Menurut Yosep, faktor penyebab kecelakaan beragam, mulai dari kelalaian manusia atau kurang hati-hati saat berkendara. Kemudian, rambu-rambu kurang, masih ditemukannya jalan rusak, dan penerangan jalan yang minim yang dapat berpotensi membahayakan pengendara.
Pihaknya juga memetakan lima titik ruas jalan yang rawan kecelakaan, yakni Jalan Jenderal Sudirman km 12-km 86, Jalan Tjilik Riwut km 30-102, Jalan HM Arsyad km 17-km 89, Jalan Poros Parenggean-Antang Kalang, dan sejumlah titik ruas jalan di dalam kota. ”Kendaraan yang paling sering terlibat itu, roda dua dan roda empat. Ada juga kendaraan roda enam yang juga rawan terlibat laka lantas,” ujarnya. Untuk menekan angka laka lantas, Yosep merekomendasikan Pemkab Kotim segera melakukan perbaikan jalan yang masih rusak. Terutama jalan dalam kota dan lintas kabupaten, pemasangan rambu lalu lintas, peringatan di daerah rawan, penambahan titik pemasangan lampu penerangan jalan umum, khususnya di tikungan jalan luar kota.
”Kami melihat Pemkab Kotim terus melakukan perbaikan jalan dan kami harapkan ke depannya, khususnya jalan dalam kota tidak ada lagi yang rusak, sehingga itu bisa menjadi upaya kita bersama dalam menurunkan kasus laka lantas di Kotim,” katanya. (hgn/ign)