Bupati Kotawaringin Timur Halikinnor menyatakan, saat ini tengah memformulasikan penyelesaian masalah antara investasi dengan warga lokal. Konflik tersebut rentan menjadi pintu masuk terjadinya aksi massal, seperti panen sampai pada penutupan aktivitas perusahaan. Halikinnor yang juga Ketua DAD Kotim ini menegaskan, antara investasi dan masyarakat harus ada kesimbangan. Keduanya harus berdampaingan dan sejalan dalam memahami investasi.
”Kami akan rapatkan dan rumuskan sebagaimana penyelesaian masalah hingga realisasi kewajiban perusahaan yang belum dilaksanakan. Karena selama ini tidak dibereskan, maka masalah itu akan selalu bermunculan,” kata Halikinnor, kemarin. Halikinnor menambahkan, permasalahan menyangkut perkebunan kelapa sawit perlu ditangani serius, karena berhubungan dengan kelancaran investasi di daerah yang berdampak pada perekonomian. Dalam waktu dekat pihaknya akan menggelar rapat dengan Forkopimda dan Gapki. ”Kami tidak ingin Kotim yang saat ini aman dan kondusif, menjadi daerah yang tidak kondusif lagi, khususnya dalam hal investasi. Terkait tuntutan masyarakat terhadap kewajiban plasma dari perusahaan, menjadi salah satu PR bagaimana menyikapi masalah ini,” katanya.
Halikinnor mengaku prihatin dengan munculnya aksi penjarahan terhadap sawit perusahaan. Pihaknya telah membentuk tim dan mencari solusi agar hak masyarakat bisa terpenuhi. Perusahaan diharapkan kooperatif bisa bekerja sama melaksanakan kewajibannya. Di sisi lain, dia telah menyurati sekaligus memberikan peringatan keras terhadap perusahaan yang tidak menjalankan kewajiban dengan baik. ”Ada dua perusahaan yang kami beri peringatan. Apabila tidak bisa melaksanakan kewajiban dalam tempo yang kami berikan nanti, akan kami sanksi tegas,” katanya. (ang/ign)