SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

GUMAS

Kamis, 06 Juni 2024 16:20
Targetkan 90 Persen Kehadiran Balita di Posyandu
PELAYANAN: Sekda Gumas Richard didampingi Ketua TP-PKK Shella Herson B. Aden, Kapolres AKBP Theodorus Priyo Santosa, Kajari Sahroni, Kepala Bapperida Yantrio Aulia, dan Kepala DP2KBP3A Rina Sari, meninjau pelaksanaan intervensi stunting, di Taman Kota Kuala Kurun, Rabu (5/6).

KUALA KURUN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunung Mas (Gumas) menggelar kick off intervensi pencegahan stunting di seluruh pos pelayanan terpadu (posyandu) Se Kabupaten Gumas. Kegiatan ini bagian upaya menurunkan angka stunting dan memperoleh data akurat tentang prevalensi stunting yang sebenarnya.

"Ini langkah awal menuju pencegahan stunting bersama-sama, serta bukti komitmen dalam mencegah stunting di Gumas," ucap Sekretaris Daerah (Sekda) Gumas Richard, Rabu (5/6).

Dipaparkannya, Pemkab Gumas mengambil langkah strategis dengan menerbitkan instruksi Pj Bupati tentang intervensi serentak pencegahan stunting. instruksi itu mengamanatkan peran lintas sektor dalam intervensi serentak. "Penanganan stunting tidak hanya dibebankan di sektor kesehatan saja, tetapi melibatkan sejumlah perangkat daerah," terang Richard.

Diuraikannya, perangkat daerah yang berperan yaitu sekretariat daerah (Setda), badan perencanaan pembangunan, riset dan inovasi daerah (Bapperida), Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), dinas kesehatan, dinas pengendalian penduduk, keluarga berencana, pemberdayaan perempuan, dan perlindungan anak (DP2KBP3A).

Lalu, dinas pendidikan, kepemudaan dan olahraga (disdikpora), dinas komunikasi, informatika, statistik dan persandian (diskominfo santik), dinas pekerjaan umum, dinas perikanan dan ketahanan pangan, kantor wilayah kementerian agama (kemenag), seluruh camat, lurah serta kepala desa (kades).

"Kami juga minta seluruh kepala puskesmas agar mengkoordinasikan dan memastikan kepada pemerintah desa dan kelurahan, terkait target kehadiran ke posyandu minimal 90 persen setiap bulan," imbuh Richard.

Kemudian lanjutnya, seluruh kader tim pendamping keluarga (TPK), posyandu dan kader pembangunan manusia (KPM) untuk melakukan penimbangan dan pengukuran, interpretasi hasil penimbangan dan pengukuran, edukasi pencegahan stunting bersama tenaga kesehatan. Para kader harus melakukan rujukan kalau hasil penimbangan, ditemukan ibu hamil, balita dan calon pengganti berisiko masalah gizi.

"Kami berharap tim percepatan penurunan stunting dari kabupaten sampai desa dan kelurahan, aktif memberikan pelayanan kepada ibu hamil, ibu menyusui, balita, remaja puteri, calon pengantin, dan pasangan usia subur," imbuh Richard.

Kepala Bapperida Gumas Yantrio Aulia menambahkan, kick off ini tanda dimulainya intervensi serentak pencegahan stunting. Dimulai posyandu, dalam hal pelayanan kepada anak-anak balita, serta menggencarkan pencatatan dan pelaporan kehadiran pasangan usia subur (PUS), balita, serta catin di fasilitas kesehatan.

"Kehadiran balita ke posyandu menjadi tolak ukur angka stunting. Agar lebih cepat tercatat dan dilaporkan pada aplikasi e-PPGBM, maka kami menargetkan minimal yakni 90 persen kehadiran pada posyandu setiap bulan," pungkasnya. (arm/gus)

loading...

BACA JUGA

Senin, 14 September 2015 23:34

Transportasi Air Mulai Terhambat

<p>KUALA PEMBUANG - Musim kemarau mulai menghambat trasportasi air di Kabupaten Seruyan. Air di…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers