SAMPIT – Setelah sempat ditutup total, penerbangan di Bandara H Asan Sampit, sejak kemarin (20/9) siang mulai normal. Semua pihak berharap kondisi cuaca semakin membaik.
”Pukul 13.54, pesawat jenis ATR-72 milik Kalstar Aviation sudah bisa mendarat ke Sampit, setelah beberapa hari tertutup akibat asap,” ungkap Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kotim Fadlian Noor, Minggu (20/9).
Ketebalan asap pada hari itu memang menipis sejak pukul 11.00 WIB, meski beberapa jam sebelumnya asap pekat masih menyelimuti landasan bandara. Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Bandara H Asan Yulida Warni mengatakan, jarak pandang di kota dan bandara berbeda karena sempat ada kebakaran hutan di dekat Bandara H Asan Sampit.
”Ya, kalau di kota jarak pandang 7-8 kilometer, tapi di bandara masih 4 kilometer. Itu karena ada kebakaran lahan di sekitar situ beberapa hari sebelumnya,” jelasnya.
Kendati demikian, kondisi terbilang cukup baik bagi penerbangan karena jarak pandang sudah lebih dari 2.200 meter. Kondisi itu lebih baik dibandingkan hari-hari sebelumnya yang hanya sekitar 300 meter.
Seperti diketahui, penerbangan di Bandara H Asan sudah ditutup tiga hari akibat asap pekat. Hampir sepekan penerbangan menuju Sampit selalu diwarnai pembatalan. Berdasarkan pendeteksian satelit yang dihimpun BMKG Bandara H Asan Sampit, titik panas di Kotim kemarin, terpantau sebanyak 62 titik. Titik panas terbanyak terpantau di Kecamatan Teluk Sampit, yaitu sebanyak 19 titik.
”Jika dibandingkan dengan kabupaten lain seperti Seruyan, tempat kita terbilang kurang. Kalau di Seruyan ada sebanyak 68 titik panas,” katanya. (oes/ign)