KUALA PEMBUANG - Masyarakat Danau Sembuluh yang mayoritas berprofesi sebagai nelayan tangkap ikan mengeluhkan serangan rayap air yang merusak perahu atau kapal milik para nelayan.
Hal tersebut disampaikan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Seruyan, Denni Rahmadani sekaligus warga lokal dari Danau Sembuluh.
“Saya sebenarnya sudah berkomunikasi dengan KLHK dan Dinkes selama 2 tahun terakhir. Apa yang sebenarnya terjadi di perairan danau sembuluh ini,” katanya.
Denni heran makhluk yang biasanya ditemui di laut tersebut bisa ada di danau, tak hanya kapal nelayan yang menjadi korban. Tiang-tiang rumah yang ada di bantaran tepian danau, surau, dan dermaga wisata di sembuluh I dan II juga menjadi korban ganasnya rayap.
“Saya juga bingung apa yang sebenarnya terjadi dengan perairan di danau. Kalaukemarau pun airnya menyebabkan gatal-gatal,” ungkapnya.
Politikus muda itu curiga apakah danau bisa tercemar seperti itu. “Apa gara-gara limbah sawit kah, atau gara-gara racun rondap yang mengalir melalui banyaknya anak sungai di sana,” sebutnya.
Akan tetapi, dirinya juga tidak mau berpikiran negatif sampai ada hasil resmi dari instansi terkait baik melalui survei langsung dalam bentuk kajian lingkungan atau semacamnya. (rdw)