SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

BARITO

Jumat, 08 November 2024 10:43
Pemkab Gelar Rakor Percepatan Penurunan Stunting
Rapat koordinasi tim percepatan penurunan stunting untuk aksi ketujuh yang berfokus pada sosialisasi dan publikasi penanganan stunting di Kobar, Kamis (7/11).

PANGKALAN BUN - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) menggelar rapat koordinasi (rakor) tim percepatan penurunan stunting untuk aksi ke-7 yang berfokus pada sosialisasi dan publikasi penanganan stunting di Kobar. Rakor yang digelar Kamis (7/11) ini melibatkan berbagai pihak terkait, seperti puskesmas, kepala desa, dan camat, untuk membahas langkah-langkah strategis dalam menanggulangi masalah stunting.

Sekda Kobar Rody Iskandar menyampaikan pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak dalam mengatasi masalah kesehatan ini. Aksi ketujuh ini merupakan bagian dari delapan aksi konvergensi yang dijalankan di Kabupaten Kobar.

"Setelah ini akan dilanjutkan dengan aksi kedelapan," ungkap Rody.

Dalam rakor tersebut, Rody menekankan bahwa salah satu hal penting yang perlu diperhatikan adalah data prevalensi stunting di Kobar yang menunjukkan angka yang perlu segera ditangani. Selain itu, data keluarga dengan risiko stunting juga menjadi perhatian serius dalam upaya penurunan angka stunting di Kobar.

Tiga kecamatan di Kabupaten Kobar yang menjadi fokus utama dalam penanganan stunting adalah Kecamatan Arut Utara, Arut Selatan, dan Kecamatan Kumai. Ketiga wilayah ini memiliki potensi risiko stunting yang masih cukup tinggi.

"Penanganan kita harus komprehensif, bukan hanya untuk anak-anak yang sudah stunting, tetapi juga bagi keluarga yang berisiko agar mereka tidak jatuh ke kondisi stunting," jelasnya.

Dengan pendekatan yang lebih holistik ini, diharapkan prevalensi stunting dapat menurun signifikan. Data yang ada menunjukkan bahwa sekitar 1.400 keluarga di Kobar masuk dalam kategori rentan atau berisiko stunting. Untuk itu, penanganannya akan dilakukan secara terfokus melalui 10 lokasi khusus (loksus). Meski begitu, Rody juga mengapresiasi kinerja Kabupaten Kobar yang tetap menjadi salah satu daerah terdepan dalam penanganan stunting di Kalimantan Tengah, bahkan sering menjadi rujukan dalam rakor-rakor tingkat provinsi.

"Namun, kita tidak boleh lengah. Ini justru menjadi pemacu semangat untuk terus berinovasi dan memperbaiki program kita," tambahnya.

Dalam rapat juga mencuat adanya kecenderungan penurunan kunjungan warga ke posyandu. Rody mengingatkan pentingnya peran posyandu sebagai salah satu media utama dalam pemantauan tumbuh kembang anak dan ibu hamil.

"Kami imbau kepada ibu-ibu hamil dan balita untuk aktif datang ke posyandu. Desa dan camat juga harus berperan aktif dalam membuat inovasi agar masyarakat tertarik datang ke posyandu," ungkap Rody.

Lebih lanjut, Rody juga mengingatkan kepada pemerintah desa untuk tidak hanya fokus pada isu-isu lain seperti konflik lahan atau persoalan pembangunan desa, meskipun hal tersebut tetap penting.

"Selain membangun desa, penanganan stunting harus menjadi perhatian utama," ujarnya.

Ia berharap semua pihak dapat bersinergi dalam menanggulangi stunting demi masa depan generasi muda yang lebih sehat dan berkualitas. (sam/yit)

loading...

BACA JUGA

Sabtu, 12 September 2015 23:50

Makin Pekat, Ribuan Masker Kembali Dibagikan

<p>MUARA TEWEH &ndash; Ribuan masker kembali dibagikan oleh Dinas Kesehatan (Diskes) dan Kwartir…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers