KUALA PEMBUANG - Proyek pembangunan box culvert di Desa Sungai Bakau, Kabupaten Seruyan, menjadi sorotan masyarakat setempat karena hingga kini belum rampung. Hal ini terungkap saat anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Seruyan melakukan reses di daerah tersebut.
Proyek yang dikerjakan oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Kalimantan Tengah dengan pendanaan dari Corporate Social Responsibility (CSR) Perusahaan Besar Swasta (PBS) setempat dinilai lamban. Kondisi ini mengakibatkan terganggunya arus lalu lintas utama menuju Kabupayen Kotawaringin Timur, serta meningkatkan risiko kecelakaan lalu lintas di kawasan tersebut.
Anggota DPRD Seruyan, Muhammad Yusuf, mengungkapkan bahwa masyarakat Desa Sungai Bakau banyak mempertanyakan kapan proyek tersebut akan selesai. Menurutnya, keberadaan proyek yang belum rampung ini sangat berpotensi menyebabkan kecelakaan, terutama karena lokasi proyek minim penerangan.
“Dalam reses kali ini, kita mendapati proyek box culvert yang belum selesai. Proyek ini berasal dari dana CSR PBS dan dikerjakan oleh PU Provinsi. Masyarakat mendesak agar proyek ini segera dirampungkan karena sangat mengganggu kelancaran lalu lintas,” ujar Yusuf.
Hasil diskusi dengan pihak perusahaan terkait mengungkapkan bahwa progres pembangunan proyek telah mencapai 75 persen. Namun, penyelesaian sepenuhnya diperkirakan baru akan selesai pada awal Januari 2025.
“Menurut pihak PBS, proyek ini sudah mencapai 75 persen. Meski begitu, pengerjaannya masih membutuhkan waktu karena tanggung jawab pengerjaan berada di tangan PU Provinsi,” jelasnya.
Sebagai legislator dari Partai Gerindra, Yusuf mendorong pihak terkait untuk mempercepat penyelesaian proyek. Ia menekankan bahwa keberlanjutan proyek ini sangat penting untuk memperlancar arus lalu lintas dan mengurangi risiko kecelakaan, terutama di malam hari.
“Kondisi proyek yang minim penerangan ini menjadi kekhawatiran. Kita harap penyelesaiannya dipercepat demi keselamatan pengguna jalan dan kelancaran lalu lintas,” tandasnya.
Masyarakat Desa Sungai Bakau berharap perhatian lebih dari pihak terkait agar proyek ini segera rampung sesuai target waktu yang telah dijanjikan. (rdw)