NANGA BULIK – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamandau telah mengikuti rapat koordinasi persiapan angkutan Lebaran 2025 bersama Menteri Dalam Negeri (Mendagri). Meskipun Idulfitri masih jauh, persiapan menghadapi Ramadhan dan Idulfitri, yang biasanya diiringi peningkatan mobilitas dan konsumsi masyarakat, telah dimulai dari tingkat pusat hingga daerah.
Awal pekan lalu, Asisten Administrasi Umum Pemkab Lamandau Friaraiyatini mewakili Penjabat (Pj) Bupati menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Tahun 2025 dan Pembahasan Persiapan Angkutan Lebaran Tahun 2025 bersama Mendagri Tito Karnavian.
Mendagri menekankan pentingnya persiapan moda transportasi menjelang Ramadhan dan Idulfitri 1446 H. Berdasarkan prediksi, arus mudik Lebaran 2025 diperkirakan dimulai pada 28 Maret 2025 dan arus balik pada 7 April 2025. Hal ini menuntut persiapan matang dari seluruh pemangku kepentingan.
Mendagri telah menerbitkan Surat Edaran Nomor 400.6.1/749/SJ tanggal 17 Februari 2025 tentang Kesiapsiagaan Pemerintah Daerah dalam mendukung Arus Mudik Lebaran 1446 H. Surat edaran ini bertujuan untuk memastikan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran arus mudik Lebaran serta meningkatkan koordinasi antar pemangku kepentingan di daerah.
Meskipun Kabupaten Lamandau tidak memiliki bandara atau pelabuhan, letaknya sebagai jalur perlintasan antar provinsi Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah mengharuskan persiapan khusus untuk menghadapi arus mudik dan balik.
Rakor juga membahas pengendalian inflasi. Mendagri menyampaikan bahwa inflasi tahun ke tahun (Januari 2025 terhadap Januari 2024) sebesar 0,76%, sementara inflasi bulan ke bulan (Januari 2025 terhadap Desember 2024) sebesar -0,76% (deflasi). Pemkab Lamandau berharap dapat terus bersinergi dengan berbagai pihak untuk mengendalikan inflasi selama Ramadhan dan Lebaran. (mex/yit)