NANGA BULIK - Bupati Lamandau Rizky Aditya Putra secara resmi membuka pelatihan pembentukan dan pembinaan Masyarakat Peduli Api (MPA) di wilayah Kabupaten Lamandau tahun 2025. Dengan terbentuknya MPA, diharapkan Kabupaten Lamandau dapat bebas dari kebakaran hutan dan lahan di tahun 2025 ini, minimal mengurangi terjadinya kebakaran.
"Saya mengharapkan Kabupaten Lamandau di tahun 2025 ini dapat bebas dari kebakaran hutan dan lahan, minimal mengurangi terjadinya kebakaran," harap Bupati Rizky.
Dia berpesan kepada MPA yang telah dibentuk yakni MPA Desa Batu Kotam dan Desa Melata agar dapat mengikuti pelatihan dengan sungguh-sungguh sehingga dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik.
Kegiatan ini digelar BPBD Lamandau bekerjasama dengan Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran Provinsi Kalimantan Tengah. Mewakili Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran Provinsi Kallteng, Murayyati menjelaskan bahwa pengendalian karhutla merupakan salah satu program 100 hari Gubernur Kalteng. Hal ini menandakan bahwa Gubernur Kalteng memberikan perhatian serius terhadap pengendalian karhutla.
"Kita terus meningkatkan upaya penanganan karhutla di Provinsi Kalimantan Tengah, diantaranya dengan membentuk pos lapangan satgas pengendali karhutla," bebernya.
Pada tahun 2024 dibentuk 64 pos lapangan yang ditempatkan pada area rawan kebakaran hutan dan lahan, sedangkan pada tahun 2025 ini, menjadi 75 pos lapangan. Hal ini bertujuan agar jangkauan dan upaya pengendalian kebakaran hutan dan lahan lebih maksimal.
Ia menjelaskan bahwa personel pos lapangan satgas pengendali karhutla berasal dari masyarakat setempat yang terkumpul dalam organisasi Masyarakat Peduli Api (MPA) didampingi babinsa dan bhabinkamtibmas. Sebelum MPA diaktivasi menjadi pos lapangan maka terlebih dahulu dilaksanakan peningkatan kapasitas personilnya dengan melaksanakan pelatihan seperti ini.
"Pelatihan ini akan dilaksanakan secara bertahap di 28 lokasi pada 14 kabupaten/kota, melibatkan 75 Regu MPA dengan jumlah personel sekitar 1.125 orang. Khusus untuk di wilayah Kabupaten Lamandau, jumlah pos lapangan yang akan diaktivasi sebanyak 2 pos lapangan, sehingga jumlah personel yang akan dilatih sebanyak 30 orang. Mereka akan dilatih terkait pengendalian karhutla yang disampaikan dalam bentuk teori dan praktik," tuturnya.
Pelatihan ini diharapakan menunjang anggota MPA dalam melaksanakan tugas pengendalian kebakaran hutan dan lahan. Karena dengan pelaksanaan pelatihan ini MPA diharapkan bisa meminimalisir kemungkinan terburuk yang akan terjadi di lapangan.
"Kita percaya bahwa ini merupakan modal yang sangat baik dalam mewujudkan keinginan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah untuk mewujudkan Kalteng bebas dari kabut asap," harapnya. (mex/yit)