NANGA BULIK – Bupati Lamandau Rizky Aditya Putra melakukan audiensi dengan Ketua Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan Budiman Sudjatmiko di Jakarta, Kamis (15/5). Dalam pertemuan tersebut bupati didampingi oleh Kepala Dinas Sosial dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lamandau.
Audiensi bertujuan untuk membahas strategi dan kolaborasi dalam percepatan pengentasan kemiskinan di Lamandau. Bupati mengungkapkan komitmennya untuk mengurangi angka kemiskinan di daerahnya.
Rizky memaparkan kondisi terkini angka kemiskinan di Lamandau, kendala yang dihadapi, serta program-program yang telah dan sedang dijalankan pemerintah daerah untuk mengatasi permasalahan tersebut.
"Dalam pertemuan tersebut saya menjelaskan potensi dan tantangan yang ada di Lamandau, termasuk keterbatasan infrastruktur, akses pendidikan dan kesehatan, serta ketersediaan lapangan kerja," katanya.
Banyak program pembangunan di Lamandau, terutama terkait pengentasan kemiskinan yang mengalami banyak tantangan. Ada beberapa yang jadi prioritas. Yang pertama, masih banyaknya desa di Lamandau yang belum berlistrik. Jaringan internet belum merata ke semua desa. Lahan masyarakat untuk berladang masih banyak berada dalam kawasan hutan. Dan terakhir terkait program makan bergizi gratis.
Tidak lupa juga bupati menegaskan agar ada percepatan pembangunan bandara di Lamandau yang rencananya akan diberi nama Bandara Prof. dr. Soemitro Djojohadikusumo. Karena sudah ada izinnya dan siap dibangun.
Budiman Sudjatmiko dalam kesempatan tersebut memberikan apresiasi atas upaya yang telah dilakukan Pemerintah Kabupaten Lamandau dalam pengentasan kemiskinan. Ia juga menyampaikan sejumlah masukan dan saran strategis untuk mempercepat proses pengentasan kemiskinan di Lamandau.
"Saran tersebut mencakup berbagai aspek, mulai dari penguatan program pemberdayaan masyarakat, peningkatan akses terhadap pendidikan dan pelatihan vokasi, hingga pengembangan sektor ekonomi lokal yang berkelanjutan," ujarnya.
Kolaborasi dan sinergi antara Pemerintah Kabupaten Lamandau dan Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan menjadi poin penting dalam audiensi ini. Kedua belah pihak sepakat untuk menindaklanjuti hasil audiensi dengan merumuskan rencana kerja yang konkrit dan terukur.
Rencana kerja tersebut akan mencakup identifikasi program prioritas, alokasi sumber daya, serta mekanisme monitoring dan evaluasi.
Pemerintah Kabupaten Lamandau berharap dapat memperoleh dukungan teknis dan pendampingan dari Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan dalam implementasi program-program pengentasan kemiskinan di daerahnya.
Audiensi ini diharapkan dapat menjadi langkah awal yang efektif dalam upaya bersama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Lamandau dan mengurangi angka kemiskinan secara signifikan. (mex/yit)