Sejumlah helikopter jenis MI-8 yang memiliki fungsi pembom air dikabarkan akan mendarat di Bandara H Asan Sampit dalam waktu dekat. Belum dipastikan apakah keberadaanya untuk membantu pemadaman kebakaran lahan atau hanya sekadar mendarat.
”Ya, benar. Ada pemberitahuan dari pangakalan udara Pangakalan Bun untuk izin mendarat dan kami setujui, tapi belum diketahui waktunya dan apakah akan membantu pemadaman belum tahu,” kata Zuber, Kepala Bandara H Asan Sampit, Senin (21/9).
Sekadar diketahui, helikopter MI-8 memiliki kemampuan water bombing (bom air) dan telah melakukan pemadaman di sejumlah lokasi kebakaran lahan gambut di Kotawaringin Barat sejak kemarin.
Sementara itu, setelah sempat membaik pada Minggu (20/9), jarak pandang di Sampit kembali memburuk. Jarak pandang kemarin (21/9), di Bandara H Asan Sampit hanya 30 meter, sehingga penerbangan pagi dibatalkan.
”Ya, sementara ini penerbangan batal semua. Kalau jarak pandang membaik di atas 2.200 meter, kemungkinan penerbangan setelah pukul 12.00 akan membaik,” ujar Zuber.
Sementara itu, satuan petugas penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan yang dibawah komando Kodim 1015 Sampit, sampai saat ini terus melakukan pemadaman kebakaran lahan. Secara umum, jumlah titik api di Kotim sudah mulai berkurang dibandingkan hari sebelumnya. Namun, asap dari kebakaran lahan masih pekat.
Titik api yang saat ini masih menyala dan tidak dapat dipadamkan tim Satgas, karena jaraknya terlalu jauh sehingga sulit dijangkau. Hal itu dikarenakan terbatasnya peralatan yang dimiliki Satgas. Selain terbatasnya peralatan, sulitnya sumber air di sekitar kebakaran juga menjadi kendala memadamkan lahan yang terbakar.
”Untuk memadamkan api yang tidak bisa kami jangkau tersebut, kami telah meminta bantuan helikopter pengebom air. Namun, karena kondisi wilayah Kotim saat ini masih diselimuti asap tebal, maka helikopter pengebom air belum bisa beroperasi di Kotim,” kata Letkol Kav Enda Mora Harahap Komandan Satgas Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan Kotim.
Untuk mengantisipasi meluasnya kebakaran hutan dan lahan, Enda meminta kesadaran masyarakat untuk tidak membuka lahan pertanian dengan cara membakar. ”Harapan saya, masyarakat bisa lebih peduli terhadap lingkungan. Caranya dengan tidak membakar lahan,” ucapnya.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Bandara H Asan Sampit memperkirakan cuaca hari ini masih cerah berawan disertai asap. Adapun titik panas di Kotim yang terdeteksi satelit terdeteksi sebanyak 20 titik. Titik panas terbanyak terpantau di Kecamatan Mentaya Hilir Utara sebanyak 8 titik. (oes/ign)