SAMPIT- Dinas Kelautan Dan Perikanan (Dislutkan) Kotim menyampaikan, hasil produksi perikanan tambak dan keramba terapung di Kotim menurun akibat kemarau panjang.
”Kemarau saat ini membuat suhu air naik dan debit air sungai Mentaya sebagai tempat budi daya ikan keramba terapung jadi surut, sehingga banyak yang merugi bahkan budi daya tambak banyak yang mengalami kekeringan,” papar Kadislutkan Kotim, Jakatan Rabu (23/9).
Meskipun ikan dari keramba apung dan tambak berkurang, namun populasi ikan di sungai air payau, seperti danau, sungai rawa justru meningkat. Bahkan pemancing yang mengetahui lokasi sumber ikan mengakui hasil pancingan mereka bisa mencukupi untuk dijual, terutama ikan sungai rawa.
Ikan tambak di pasaran juga cukup sulit dicari, meskipun ada, harganya cukup tinggi. Sementara ikan laut dari nelayan lokal juga masih banyak yang kosong karena kondisi gelombang laut masih tinggi, sehingga hanya perahu besar yang berani untuk melaut.
“Ikan laut di pasaran banyak dari para pengepul ikan dari pulau Jawa saja yang masuk, untuk nelayan lokal masih belum berani melaut,” ujar Jakatan.
Dijelaskannya ikan sungai seperti ikan gabus, kapar dan papuyu banyak dijual, sedangkan ikan tambak seperti patin dan nilai mulai sulit dicari, jika ada harganya pun akan tinggi. Saat ini para pembudidaya ikan juga mengeluh karena harga bibit ikan naik, ditambah lagi pada musim kemarau ini resiko mati bibit anakan cukup tinggi.
“Permasalahan yang ditimbulkan akibat kondisi alam seperti ini juga akan diselesaikan oleh alam sendiri. Seandainya saat ini turun hujan dua hari berturut-turu seperti bulan lalu, maka kolam tambak ikan akan penuh airnya,” pungkas Jakatan.
Sementara itu Pendi, salah satu pemilik tambak ikan di Kecamatan Cempaga mengungkapkan, kondisi kemarau panjang seperti saat ini resiko rugi memang akan sangat tinggi. Untuk itu dirinya memutuskan untuk mempertahankan bibit ikan yang ada saat ini saja, dari pada harus menambah lagi.
“Nanti tunggu musim hujan saja kembali menambah bibit, kalau saat ini pasti rugi. Saat ini saja kolam ikan airnya sudah mulai surut,” tandasnya. (dc/gus)