KASONGAN–Pemerintah Kabupaten Katingan melalui PDAM telah menyalurkan sekitar 26 ribu liter air bersih bagi masyarakat Dusun Bukit Lime, Desa Hampalit, di sepanjang Jalan Tjilik Riwut kilometer 25 sampai 30. Daerah tersebut mengalami kesulitan air bersih akibat kemarau tahun ini.
Penyaluran secara langsung dilakukan mengingat sumber air yang biasanya diandalkan masyarakat sudah kering. “Sumur bor warga bahkan sumber air alami yang masih diandalkan mereka sudah kering, sehingga kita putuskan PDAM Katingan salurkan air selama kekeringan terus terjadi,” ungkap Wakil Bupati Katingan Sakariyas, Jumat (25/9).
Pemkab sudah bekerjasama dengan PDAM agar menyediakan kebutuhan air bersih untuk setiap wilayah yang krisis air bersih. ”Berapa pun yang diminta, akan diupayakan untuk dipenuhi,” katanya.
Dia mengimbau masyarakat yang mengalami kekeringan agar berkoordinasi dengan kepala desa, lalu melapor ke kecamatan.
”Nanti biar camat yang melaporkan kebutuhan air masyarakat di wilayahnya,” tuturnya.
Sementara itu Direktur PDAM Katingan Edi Rahmat Sosiawan mengatakan, selama musim kemarau pihaknya telah melakukan distribusi air ke sejumlah daerah yang terkena dampak kekeringan. Dalam satu hari setidaknya harus mendistribusikan sebanyak tiga ribu sampai enam ribu liter air bersih.
”Selama dibutuhkan kita siap salurkan air bersih kepada masyarakat saat kemarau ini. Hingga hari ini, sekitar 26 ribu liter air bersih telah kita salurkan,” ungkapnya, Jumat (25/9).
Dirinya mengungkapkan, kekeringan terparah yaitu di Kecamatan Katingan Hilir, seperti Desa Hampalit, Karya Unggang, dan daerah lain yang jauh dari aliran sungai. Meski jarak yang ditempuh setiap harinya cukup jauh dan terbatasnya armada truk tangki, pihaknya menjamin air bersih siap disalurkan.
”Begitu ada permintaan air bersih, kita langsung melakukan pengiriman. Tapi kita cuma ada satu truk tangki kapasitas tiga ribu liter saja,” pungkasnya. (agg/yit)