SAMPIT- Wakil Ketua DPRD Kotim, Parimus merasa khawatir dengan adanya pelemahan ekonomi tahun ini secara global akan berdampak besar bagi kabupaten ini. Salah satunya naiknya tingkat angka kemiskinan di daerah.
“Kita perlu waspada dengan terjadinya pelemahan ekonomi global dan nasional pada tahun 2015 ini, yang tentunya akan berpengaruh pada kecenderungan meningkatknya angka kemiskinan dan pengangguran,“ ujar Ketua DPC Demokrat Kotim ini kemarin (1/10).
Menurutnya, dikemukakanya hal tersebut cukup beralasan sebab belakangan ini perusahaan besar swasta (PBS) yang bergerak di bidang kepala sawit dan sektor perusahaan lainya terpukul keras. Tidak sedikit ada perusahaan yang harus merumahkan karyawannya hingga ke pengurangan gaji untuk tetap bisa mempertahankan karyawannya. Namun, sejauh ini PBS yang ada di Kotim masih belum ada yang terang-terangan melakukan PHK karyawannya
Di sisi lain, Parimus menyebutkan, kini usaha warga di sektor kelapa sawit mendapatkan ujian berat. Harga buah kelapa sawit terjun bebas dari Rp 1300 per kilogarm menjadi Rp 600 per kilogram. Keadaan seperti ini terkadang membuat biaya produksi akan mahal dari hasil panen. “Ini kondisi tersulit bagi semua sektor saya rasa,“ imbuhnya
Meski demikian, Parimus mengapresiasi tingkat kemiskinan di Kotim terus ditekan yaitu sebesar 7,43 persen pada tahun 2011, turun menjadi 6,91 persen, tahun 2012- 2013 hanya 6,85 persen. Sedangkan tingkat pengangguran terbuka bisa terkendali, yaitu 2,08 persen pada tahun 2011, 4,61 persen pada tahun 2012 dan 2,45 persen pada tahun 2013. (ang/fin)